DPO Curanmor Tewas Terkena Tembakan Oknum Polisi di Gowa Sulsel, Keluarga Minta Keadilan
Pria di Gowa ditembak mati polisi karena melawan saat penangkapan. Pria tersebut merupakan DPO kasus curanmor yang berasal dari Makassar.
Editor: Abdul Muhaimin
Setelah dilarang, Dg Baya kemudian keluar di dekat tempat wudhu. Di sana dia bertanya kepada dokter.
"Pas saya keluar di tempat wudhu datang mi dokter, saya tanya bagaimana sudah sadar?, dokter menjawab bagaimana mau sadar nah terbelah kepalanya. Dokter bilang itu," bebernya.
Daeng Baya mengaku tidak tahu kenapa almarhum tertembak.
"Saya belum tahu itu (kenapa bisa tertembak) yang tembak saya juga tidak tahu karena saya tidak lihat," tambahnya.
Dia mengaku tidak sempat melihat jenazah almarhum. Sebab jasadnya sudah terbungkus.
Baca juga: Misteri Tewasnya Kanit Paminal Polres Musi Rawas, Luka Tembak di Kepala, Polda Sumsel Turun Tangan
Dia hanya menyuruh cucunya mengambil foto ketika di Puskesmas Tinggimoncong.
Namun cucunya dilarang mengambil gambar.
"Jadi saya suruh cucuku foto saya mau liat fotonya. Karena saya takut lihat darah, tapi cucuku dilarang sama dokter ambil foto," katanya
"Dokter bilang tidak bisa difoto. Cucuku sempat lihat lubang depan kepalanya (dahinya) almarhum," sambungnya.
Dg Baya menuturkan jika almarhum tinggal atau berdomisili Makassar.
Dia ke Malino Tinggimoncong lantaran dipanggil kerja oleh keluarganya
"Dia (almarhum) ke Malino karena diajak kerja untuk jadi sopir sama zakir," katanya
"Saya juga tidak tahu pasti sudah berapa hari dia di Tinggimoncong, karena saya tidak pernah lihat ki. Ini baru saya dapat kabarnya," sambungnya.
Setelah dari Puskesmas Tinggimoncong, jasad Wawan dibawa ke Dokpol Biddokkes Polda Sulsel Jl Kumala, Makassar.
Jasad almarhum kemudian diautopsi hingga Sabtu dini hari.
Artikel ini telah tayang di TribunGowa.com dengan judul Keluarga Pria yang Ditemukan Tewas Tertembak di Gowa Minta Keadilan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.