Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridwan Kamil Bersama Kiai Bentuk Tim Khusus Investigasi Ponpes Al-Zaytun, Hasil Rampung Pekan Besok

Pembentukan tim investigasi merupakan kesepakatan pertemuan Pemerintah Provinsi Jabar dengan sejumlah kiai di Gedung Sate.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ridwan Kamil Bersama Kiai Bentuk Tim Khusus Investigasi Ponpes Al-Zaytun, Hasil Rampung Pekan Besok
Kolase Tribunnews.com: Tribuncirebon.com/Handhika Rahman dan Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahma
(Kiri) Massa dari pihak Ponpes Al Zaytun saat menunggu pendemo datang, Kamis (15/6/2023) dan Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil. Pemrov Jabar dan kiai membentuk tim investigasi Ponpes Al Zaytun. 

Kejanggalan Ajaran di Al-Zaytun

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan secara terang-terangan menyebut praktik yang dilakukan Ponpes Al-Zaytun Indramayu adalah gerakan makar.

Mereka melakukan gerakan politik untuk mendirikan negara di dalam negara.

Pemerintah pun diminta untuk cepat bertindak. Mengingat, jika dibiarkan pergerakan tersebut akan membahayakan keutuhan negara.

"Sejatinya ini adalah gerakan makar NII," ujar dia kepada Tribuncirebon.com seusai kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Ponpes Hidayatuttholibiin di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Minggu (18/6/2023).

Menurut Ken Setiawan, MUI dan Kemenag sebenarnya sudah mengetahui perihal gerakan tersebut.

Kedua lembaga itu bahkan, disampaikan Ken Setiawan sudah melakukan penelitian yang sejak lama.

Berita Rekomendasi

Ia pun meminta kepada MUI dan Kemenag untuk membuka hasil penelitian tersebut kepada publik.

"Sehingga fatwa untuk NII dan Al-Zaytun segera dikeluarkan. Ini sudah sangat membahayakan," ujar dia.

Menurut pria yang pernah menjadi pengurus Ponpes Al-Zaytun tahun 2000-2002 itu, NII di sana mengkolaborasikan ajaran Islam bugis dan kelembagaan kerasulan.

Dari awal terbentuk, lanjut dia, Ponpes setempat memang sudah mengajarkan makar dan kebencian.

Namun, di permukaan, mereka seolah-olah toleran.

"Dia menggabungkan beberapa agama menjadi satu lalu menggunakan logika akal," ujar dia.

Masih disampaikan Ken Setiawan, Ponpes Al-Zaytun juga merubah rukun Islam. Salah satunya haji tidak perlu ke Mekkah dan Madinah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas