Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepsek di Surabaya Gelapkan Uang Koperasi Sebesar Rp 2,3 Miliar, Digunakan untuk Bangun Rumah

Pengakuan Kepsek di Surabaya yang gelapkan uang koperasi sebesar Rp 2,3 miliar. Uang tersebut digunakan untuk membangun rumah dan kos.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Kepsek di Surabaya Gelapkan Uang Koperasi Sebesar Rp 2,3 Miliar, Digunakan untuk Bangun Rumah
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi Penipuan. Kepsek di Surabaya gelapkan uang koperasi sebesar Rp 2,3 miliar. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penggelapan uang koperasi terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Seorang pensiunan Kepala Sekolah SD bernama Iskak menggelapkan uang Koperasi KPRI Tegar senilai kurang lebih Rp 2,3 miliar.

Uang tersebut merupakan uang simpanan para guru sebuah SD negeri di Surabaya.

Iskak mengakui bahwa dana milik ratusan guru SD itu untuk bikin rumah.

Rumah yang saat ini megah, dua lantai di Wonorejo, Rungkut, Surabaya, adalah rumah yang dibangun dengan menggunakan dana Koperasi Tegar.

Baca juga: Sejumlah Guru di Pangandaran Diduga Gelapkan Tabungan Siswa, Ada yang Meminjam hingga Rp 200 Juta

Pada Rabu (21/6/2023) siang tadi, rumah ukuran besar itu didatangi ramai-ramai setidaknya 75 guru SD.

Berita Rekomendasi

Mereka datang dengan didukung langsung Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Mereka menagih dana koperasi milik para guru itu. Iskak yang sebelumnya dicari-cari para guru tak pernah mau keluar rumah. Rabu siang tadi keluar menemui para guru.

"Kami percaya karena Pak Iskak adalah kepala sekolah kami. Banyak guru yang menyimpan deposito dan simpanan sukarela ke Koperasi Tegar yang dipimpin Pak Iskak," kata Anselmus, salah satu korban guru SD.

Ada yang menaruh deposito ke Koperasi Tegar sampai Rp 75 juta. Rata-tata Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

Belum lagi yang menyerahkan simpanan sukarela. Kalau dihitung total saat ini ada Rp 2,8 miliar uang anggota koperasi dari para guru SD ini.

Saat ditemui, Iskak mengakui bahwa dirinya menggunakan uang milik anggota koperasi itu. Tapi sudah dia cicil untuk mengembalikan dana koperasi. Saat ini sisa Rp 2,3 miliar.

"Waktu sepuluh tahun saya jadi bendahara. Saya pakai dulu buat bangun rumah dan pasar," jelas Iskak.

Pengakuan ini membuat jengkel para guru. Seakan tidak merasa bersalah.

Baca juga: Tabungan Siswa di Pangandaran yang Mandek Capai Lebih dari Rp7 Miliar, Ada Guru yang Beri Jaminan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas