Tanggapan Wali Kota Bukittinggi Usai Dilaporkan Sebar Berita Hoaks Kasus Inses & Penyelidikan Polisi
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dilaporkan ke polresta Bukittinggi oleh EY, ibu yang diduga melakukan inses dengan anaknya.
Penulis: Dewi Agustina

Sementara itu di hari yang sama, Senin (26/6/2023) puluhan orang dari Parik Paga Nagari Kurai (PPNK) V Jorong melakukan long march dari Lapangan Wirabraja menuju Polresta Bukittinggi.
Aksi ini dilakukan untuk melaporkan dugaan pembohongan publik oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar.
"Kami mempertanyakan pernyataan Erman Safar (terkait kasus inses), sebab menyayat hati masyarakat Minang," kata Koordinator Aksi, Taufik Datuak Nan Laweh.
Seusai ke Polresta Bukittinggi, Parik Paga Nagari Kurai V Jorong bakal lanjut melaporkan Wali Kota Erman Safar ke DPRD Bukittinggi.
Baca juga: Duduk Perkara Kasus Inses di Bukittinggi yang Disebut Hoaks, Wali Kota Erman Dilaporkan
Pantauan TribunPadang.com di Lapangan Wirabraja Bukittinggi sekira pukul 09.20 telah berkumpul puluhan Parik Paga Nagari Kurai V Jorong.
Para parik paga nagari terlihat kompak mengenakan pakaian serba hitam.
Di belakang baju mereka, sebagian ada yang bertuliskan Parik Paga Nagari Kurai, Tahampai Samo Kariang.
Diketahui, Parik Paga dalam Nagari adalah unsur dari pemuda di Nagari yang berfungsi di menjaga ketenteraman dan keamanan.
Polisi Benarkan Terima 2 Laporan
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Polresta Bukittinggi mengakui tekah menerima dua laporan dari masyarakat, terkait pencemaran nama baik dan pembohongan publik yang diduga dilakukan oleh Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar.
Laporan tersebut diterima langsung oleh Ps Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal, Senin (26/6/2023) siang.

"Kami menerima dua laporan pengaduan dari masyarakat, pertama saudari EY (ibu yang diisukan inses dengan anak kandung), kedua dari tokoh adat Kurai V Jorong," kata Fetrizal.
Fetrizal menerangkan, dua laporan tersebut masing-masing menyangkut pencemaran nama baik dan pembohongan publik.
"Laporan telah kami terima, salah satunya dugaan perbuatan inses itu, bahwa pelapor (ibu yang diisukan inses) menyebut informasi itu hoaks," kata Fetrizal kepada awak media, Jumat sore.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.