Wali Kota Bukittinggi Akui Informasi Awal Kasus Inses Ibu dan Anak Didapatkannya dari Lembaga Resmi
Erman Safar mengakui bahwa informasi kasus inses itu didapatkannya dari lembaga resmi naungan Kementerian Sosial.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BUKITTINGGI - Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dilaporkan ke Polresta Bukittinggi oleh EY, ibu yang diduga melakukan inses dengan anak kandungnya.
Diketahui, informasi kasus inses ibu dan anak ini awalnya diungkap Wali Kota Bukittinggi Erman Safar sepekan lalu.
Laporan dilakukan EY karena Erman Safar disebut telah menyebarkan berita hoaks alias berita palsu dan mencemarkan nama baik keluarga diduga pelaku inses.
Terkait pelaporan terhadap dirinya, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar akhirnya memberikan klarifikasi terkait informasi soal inses tersebut.
Baca juga: Dugaan Hubungan Inses Ibu dan Anak di Bukittinggi, Polisi Alami Kendala dalam Proses Penyelidikan
Melalui video resmi yang didapatkan TribunPadang.com, Erman Safar mengakui bahwa informasi kasus inses itu didapatkannya dari lembaga resmi naungan Kementerian Sosial.
"Awalnya, saya mendapat informasi dari lembaga resmi yang telah memperoleh izin. Ada warga Bukittinggi yang sedang direhabilitasi di tempatnya," kata Erman, Selasa (27/6/2023).
Erman mengatakan pihaknya juga telah mengunjungi lokasi karantina tempat anak yang diduga inses dengan ibu kandungnya itu.
"Dalam kunjungan itu, disampaikan oleh pengelola, diduga ada perbuatan salah satu anak di dalamnya itu melakukan hubungan (inses) dengan ibunya," ungkap Erman.
Mendengar informasi inses itu, Erman mengaku kaget.
Dia berharap kasus itu tidak terjadi lagi di tengah-tengah masyarakat, khususnya di Kota Bukittinggi.
Seusai mengetahui informasi tersebut, Erman langsung menyampaikannya dalam sebuah sosialisasi di rumah dinas wali kota pada Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Profil Walkot Bukittinggi Erman Safar, Dipolisikan karena Disebut Sebar Hoaks Inses, Hartanya Rp10 M
"Saya sampaikan keadaan dengan bentuk informasi yang sudah kami olah lebih general, tidak menyebut nama," terang pria yang akrab disapa bang wako itu.
Selepas menyampaikan informasi inses saat sosialisasi, Erman kaget ternyata kasus inses itu mulai tersebar luas dan viral di media massa maupun media sosial.
"Lalu kemudian itu viral, itu di luar sepengetahuan kami dan kami tidak pernah meminta wartawan dari awal kita mendapati perbuatan penyimpangan ini untuk diberitakan," kata Erman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.