Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPRD Buka Suara soal Uang Tabungan Siswa di Pangandaran yang Macet, Sebut Jangan Menabung di Sekolah

Inilah kabar terbaru soal uang tabungan siswa di pangandaran yang masih macet dan belum dikembalikan ke orang tua.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in DPRD Buka Suara soal Uang Tabungan Siswa di Pangandaran yang Macet, Sebut Jangan Menabung di Sekolah
capture Kompas TV
Sejumlah orang tua siswa SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat mengeluh tabungan anak mereka tidak dapat dicairkan karena kredit macet koperasi. - Inilah kabar terbaru soal uang tabungan siswa di pangandaran yang masih macet dan belum dikembalikan ke orang tua 

Ia juga berharap, program tersebut bisa dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran.

"Saya kira, program ini positif dan harapan kita adalah program ini (menabung satu siswa satu rekening) bisa dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran," ucapnya.

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran. (Kolase Tribunnews)

Baca juga: Guru di Pangandaran Belum Kembalikan Uang Tabungan, Orang Tua Siswa akan Tempuh Jalur Hukum

Asep juga menilai langkah Bupati Jeje Wiradinata membuat tim khusus untuk penanganan kasus tabungan siswa ini cukup responsif.

"Saya kira sudah teridentifikasi, termasuk jumlah nilainya (Rp 7,47 miliar di Kecamatan Cijulang dan Parigi). Tinggal, seperti apa langkah-langkah selanjutnya," katanya.

Mengutip TribunJabar.id, ia mengatakan, ada yang harus diprioritaskan dalam pengembalian uang tabungan ini.

"Seperti, ada siswa ataupun orang tua siswa yang secara ekonomi tidak mampu."

"Nah, tentu hal ini harus diperhatikan. Karena, kita khawatir siswa tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang berikutnya," ucap Asep.

BERITA REKOMENDASI

Pihaknya melalui Komisi IV telah berkoordinasi dengan tim khusus untuk menyusun langkah-langkah tepat yang harus dilakukan.

"Tapi, untuk sekarang yang penting bagi kita adalah bagaimana tim khusus bisa memilah mana siswa-siswa mampu dan tidak mampu."

"Jangan sampai, gara-gara uang tabungan, siswa tidak bisa melanjutkan sekolah," kata pungkas Asep.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Padna)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas