Terduga Pembunuh Pasutri Pengusaha Kolam Renang Diamankan, Polisi Gercep Lakukan Gelar Perkara
Diketahui terduga pelaku pembunuhan warga Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung yang dikenal sebagai seorang jagoan kampung
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Alga
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan pasutri juragan kolam renang di Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur.
Saat ini pelaku diperiksa di Mapolres Tulungagung.
Diketahui pelaku warga Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.
Berdasarkan informasi yang didapat, sosok ini dikenal sebagai seorang jagoan kampung.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori enggan memberikan jawaban saat dikonfirmasi.
Namun Anshori meminta wartawan menunggu pada Senin (3/7/2023).
"Senin akan kami sampaikan semuanya. Tunggu saja," ucap Anshori.
Baca juga: Suami Istri di Tulungagung Tewas di Ruang Karaoke, Leher Terjerat Kabel hingga Pesan Terakhir Korban
Pantauan di Satreskrim Polres Tulungagung, tim dari Unit Reskrim Polsek Ngantru tiba dan langsung masuk ruangan.
Tidak lama berselang, tim Labfor Polda Jatim juga tiba.
Menyusul kemudian Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto.
Para pihak ini melakukan gelar perkara untuk menaikkan status tersangka jika alat bukti sudah mencukupi namun jika alat bukti belum cukup, maka terduga pelaku akan dilepas.
Sebelumnya tim dari Labfor Polda Jatim melakukan olah TKP di ruang karaoke keluarga di rumah korban.
Di ruangan inilah kedua korban ditemukan pada Kamis (29/6/2023) malam.
"Tim dari Polda ambil sampel darah yang tertinggal di TKP," jelas Anshori singkat.
Kapolres saat tanpa sengaja bertemu wartawan, tidak secara langsung mengatakan, sudah ada pihak yang ditangkap.
Namun menurutnya, perkara ini akan disampaikan pada hari Senin nanti.
"Sekalian saja Senin ya," ucapnya seraya melangkah ke kantor Satreskrim yang ada di bagian belakang Mapolres Tulungagung.
Diberitakan sebelumnya, pasangan Tri Suharno (55) dan Ning Rahayu (49) ditemukan tewas di ruang karaoke keluarga pada Kamis malam.
Pada leher Ning Rahayu ada jeratan kabel mic yang biasa dipakai untuk karaoke di ruangan tempat mereka ditemukan.
Khusus Suharno, tangan dan kakinya terikat, mulutnya disumpal kain, sementara lehernya dijerat dengan tali karet.
Baca juga: Pembunuhan Pasutri di Tulungagung, Polisi Lakukan Olah TKP dan Kantongi Identitas Pelaku
Tali tersebut terbuat dari ban dalam sepeda motor lalu digunting memanjang.
Selain jeratan leher, ada bekas pukulan benda tumpul di bagian kepala dan bagian tubuh lainnya.
Polisi masih melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban, apakah jeratan pada laher atau pukulan benda keras yang menghajar bagian kepala.
Diketahui korban merupakan pengusaha kolam renang umum yang letaknya berada di samping rumah pribadi.
Keduanya tinggal di Jalan Raya Ngantru depan SMPN 1 Ngantru, Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur.
Kedua korban tinggal di rumah tersebut bersama anak, menantu, dan seorang cucu.
Saat kejadian pembunuhan, anak, menantu, dan cucunya tidak berada di TKP.
Kedua korban pertama ditemukan oleh anaknya berinisial NB (22), Kamis, sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebelumnya, NB yang baru datang sempat mencari ayah dan ibunya di sekitar rumah.
Selain itu NB sempat menghubungi orangtuanya melalui ponsel, namun tak kunjung diangkat.
Ketika NB membuka pintu ruang karaoke pribadi yang letaknya terpisah dengan bangunan utama, ia melihat kedua orang tuanya tergeletak di lantai dengan kondisi mengenaskan.
Polisi pun melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian kedua korban.
"Untuk secara pasti, kami sampikan nanti. Saat ini anggota masih bekerja keras, dan semoga segera terungkap," terang Eko Hartanto.
Polisi melakukan olah TKP tambahan pada Jumat (30/6/2023) pagi.
Kali ini polisi fokus untuk mencari alat pemukul.
Hal ini mengacu pada kondisi tubuh kedua korban yang dipenuhi luka lebam bekas pukulan benda tumpul.
Dari bekas luka ini diketahui bentuk penampang benda pemukul tersebut berbentuk persegi panjang.
Ukurannya lebih besar dari paving block dan permukaannya kasar.
Polisi menyisir dari tepi Jalan Raya Ngantru yang ada di depan rumah korban.
Lalu ke sisi utara rumah korban yang jadi lahan parkir kolam renang, dan ke dalam area kolam renang.
Penyisiran juga dilakukan di kebun yang ada di belakang rumah korban.
Terakhir polisi meminta tolong seorang kerabat korban untuk masuk ke dalam kolam gurami yang ada di dekat ruang karaoke.
Tujuannya menemukan benda apa saja yang dicurigai sebagi alat pemukul.
Namun setelah seluruh area kolam sedalam lebih dari satu meter ini diobok-obok, tidak ditemukan benda yang mencurigakan.
"Luka lebam yang paling kelihatan ada di paha kanan Pak Harno.
Bagian itu dipukul sampai memerah, bentuknya kotak besar," ucap seorang kerabat.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto mengatakan, pihaknya masih mencari benda lain yang terkait kejadian ini.
Meski saat ini alat bukti yang ada sudah mengarah para sosok pelaku.
Petugas di lapangan masih melakukan konfrontasi keterangan dan barang bukti, untuk memastikan sosok yang dicurigai itu.
"Insyaallah sudah ada titik terang, mudah-mudahan tidak butuh waktu lama bisa tertangkap (pelakunya)," katanya.
Teman Suharno, Subandri (55), mengungkapkan pesan terakhir pasutri tersebut yang berkenaan dengan Hari Raya Idul Adha 2023.
Keduanya sempat memesan kambing untuk kurban dan diantarkan penjualnya pada Kamis pagi.
Namun ketika didatangi ke rumah, penjual kambing tersebut sempat memanggil-manggil Suharno, namun tidak ada jawaban.
"Dia cukup lama di sini, tapi karena tidak bertemu Suharno dia pulang. Kambingnya dibawa lagi," ungkap Subandri.
Para tetangga sebenarnya juga heran, karena Suharno tidak terlihat saat salat Idul Adha 2023 namun tidak ada yang berusaha mencarinya di rumah.
Anak perempuan korban, NB (22), sempat datang pagi hari dan mencari orang tuanya di rumah utama.
"Dia cari di rumah, tapi tidak ketemu. Dikiranya sedang ada masjid atau di lokasi penyembelihan kurban," sambung Subandri.
Namun sore hari, NB kembali mencari kedua orang tuanya yang tidak kunjung kelihatan.
Kali ini tujuannya adalah ruang karaoke keluarga yang ada di bagian belakang ruko.
Ruko ini masih ada di satu area rumah, terpisah di bagian kanan depan dari rumah utama.
"Begitu dibuka, ternyata suami istri itu ada di dalamnya. Kondisinya sangat memprihatinkan," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terduga Pembunuh Pasutri Juragan Kolam Renang Ditangkap, Sosok Jagoan Kampung? Polisi: Darah,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.