Bupati Pangandaran Berikan Cara untuk Para Guru yang Belum Kembalikan Uang Tabungan Siswa
Berikut kabar terbaru soal polemik pengembalian uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kabar terbaru soal polemik pengembalian uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat.
Jeje Wiradinata selaku Bupati Pangandaran pun telah membuat tim khusus untuk menangani polemik tersebut.
Dalam dua minggu tim khusus dibentuk, para guru yang mempunyai sangkutan dengan uang tabungan yang belum dikembalikan tersebut.
Ia pun memberikan solusi bagi para guru yang belum mengembalikan uang tabungan.
Pertama, mereka harus mengembalikan, bagaimanapun caranya, termasuk dicicil.
Namun, apabila dicicil, maksimal bisa selesai tahun ini.
Baca juga: Guru di Pangandaran Gelapkan Tabungan Siswa, Orang Tua Siswa Tak Punya Biaya untuk Beli Seragam
"Solusinya ada dua. Pertama, mereka harus mengembalikan uang tabungan murid itu. Kalaupun dicicil, harus sampai akhir tahun ini selesai," ujar Jeje seperti yang diwartakan TribunJabar.id.
Namun, apabila tidak bisa mengembalikan uang tabungan tersebut, para guru harus menyerahkan aset yang senilai dengan apa yang mereka pinjam.
"Dan itu yang sedang kami sinkronisasikan," katanya.
Jeje menambahkan, tim khusus bentukannya juga telah berkoordinasi dengan pihak koperasi terkait tempat sebagian uang tabungan disimpan.
"Nah, nanti hasilnya seperti apa dan bagaimana. Guru-guru yang punya utang ke koperasi tentu menjadi kewajiban koperasi. Apakah mau menjual aset dan sebagainya. Itu yang sekarang sedang dilakukan," ucapnya.
Diketahui, ada Rp7,47 miliar uang tabungan siswa SD di Pangandaran yang belum dikembalikan.
Uang tersebut sebagian disimpan di koperasi dan sebagian lainnya dipinjam langsung oleh para guru.
Baca juga: Kisah Pilu Ibrahim, Siswa yang Belum Punya Seragam karena Uang Tabungannya Belum Kembali
Ada Siswa Terdampak