Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sedih Balita Meninggal dalam Gendongan Ayahnya, Dibawa Jalan Kaki 10 Km saat Hendak Berobat

Berikut cerita sedih balita meninggal dunia di gendongan saat ayahnya jalan kaki sejauh 10 kilometer ke puskesmas untuk berobat.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Cerita Sedih Balita Meninggal dalam Gendongan Ayahnya, Dibawa Jalan Kaki 10 Km saat Hendak Berobat
Kolase Tribunnews.com: Kanal YouTube Tribun Sumsel dan Freepik
(Kiri) Martadinata menceritakan saat dirinya berjalan kaki 10 kilometer menempuh gelapnya malam membawa anaknya berobat karena terkena muntaber, sang anak meninggal di gendongan dan (Kanan) Ilustrasi balita meninggal dunia. 

"Mereka tidak menggunakan sepeda motor karena tidak punya, lokasi kebunnya itu dibilang jauh tidak dekat juga tidak, kalau berjalan kaki itu paling lama 1 jaman," tambah Dendi.

Namun takdir berkata lain, MTA meninggal dunia di gendongan ayahnya di tengah perjalanan.

Balita malang itu belum sempat mendapatkan pertolongan medis.

"Anaknya itu meninggal saat belum lama tiba di talang atau kebun kopi," imbuh Dendi.

Baca juga: Cerita Sedih Rani, Tahu Ayah dan Ibunya jadi Korban Mbah Slamet lewat TikTok: Saat Itu Pamit Kerja

Ditemukan polisi dalam gelapnya malam

Personil Polsek Pendopo, Empat Lawang saat membantu mengantarkan pasutri gendong anak meninggal pulang ke rumah.
Personil Polsek Pendopo, Empat Lawang saat membantu mengantarkan pasutri gendong anak meninggal pulang ke rumah. (Dok. Polsek Pendopo)

Bantuan kepada Marthadinata dan istrinya datang saat keduanya ditemukan anggota kepolisian dalam gelapnya malam.

Petugas dari Polsek Pendopo melihat keduanya berjalan tergesa-gesa pada Minggu (2/7/2023) sekitar pukul 01.40 WIB.

Berita Rekomendasi

Kapolsek Pendopo, AKP Dwi Sapri Adi menyebut, MTA sudah meninggal dunia saat polisi datang menghampiri.

"Saat kami evakuasi posisi balita itu sudah meninggal," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Orang tua MTA lalu meminta bantuan agar diantar ke rumahnya.

Dwi mengatakan, MTA sempat mengalami sakit muntah-muntah hingga kondisi tubuhnya menjadi lemas.

Cerita Marthadinata

Marthadinata dalam kesempatannya bercerita betapa paniknya dirinya mengetahui anaknya sakit.

Semua berawal saat MTA tiba-tiba terbangun pada pukul 00.00 WIB.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas