Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sedih Balita Meninggal dalam Gendongan Ayahnya, Dibawa Jalan Kaki 10 Km saat Hendak Berobat

Berikut cerita sedih balita meninggal dunia di gendongan saat ayahnya jalan kaki sejauh 10 kilometer ke puskesmas untuk berobat.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Cerita Sedih Balita Meninggal dalam Gendongan Ayahnya, Dibawa Jalan Kaki 10 Km saat Hendak Berobat
Kolase Tribunnews.com: Kanal YouTube Tribun Sumsel dan Freepik
(Kiri) Martadinata menceritakan saat dirinya berjalan kaki 10 kilometer menempuh gelapnya malam membawa anaknya berobat karena terkena muntaber, sang anak meninggal di gendongan dan (Kanan) Ilustrasi balita meninggal dunia. 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita sedih datang dari Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Seorang balita meninggal dunia di gendongan saat ayahnya jalan kaki sejauh 10 kilometer ke Puskesmas untuk berobat.

Diketahui, balita berinisial MTA (4) sebelumnya menderita muntaber.

MTA sendiri merupakan buah hati dari pasangan suami-istri Marthadinata dan Rika.

Keduanya tercatat sebagai warga Desa Landur, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang.

Kepala Dusun 2 Desa Landur, Kecamatan Pendopo, Dendi menceritakan, detik-detik MTA meninggal di gendongan sang ayah.

Baca juga: Wanita di Palembang Bawa Ratusan Peluru dalam Rice Cooker, Ternyata Ada Cerita Sedih di Baliknya

Semua bermula saat MTA jatuh sakit pada Minggu (2/7/2023) dini hari.

Berita Rekomendasi

MTA dan kedua orangtuanya ketika itu sedang berada di kebun kopi yang jauh dari Desa Landur.

Jarak antara kebun kopi dengan desa kira-kira sejauh 10 kilometer.

"Mereka malam itu sedang berada di talang jarak ke dusun itu sekitar 10 km, malam itu anaknya muntaber," kata Dendi, dikutip dari TribunSumsel.com, Rabu (5/7/2023).

Dendi melanjutkan ceritanya, Marthadinata kemudian menggendong sang anak pergi ke Puskesmas.

Dia terpaksa melakukan hal tersebut karena tidak memiliki kendaraan bermotor.

Marthadinata ditemani istrinya mulai melakukan perjalan langkah demi langkah.

Ia melewati kebun kopi yang gelap gulita untuk menuju desa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas