Pria Ponorogo yang Tutup Jalan Pakai Tembok Dikabarkan Mau Bongkar, Lurah Beri Syarat untuk Warga
Bagus Rubyanto mau untuk membongkar tembok yang menghalangi jalan. Namun lurah setempat memberikan syarat bagi warga.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pria asal Ponorogo yang viral usai menutup jalan di depan rumahnya, Bagus Rubyanto dikabarkan berubah pikiran.
Bagus disebut mau untuk membongkar tembok yang selama ini menutup jalan bagi 13 KK yang bertempat tinggal di sepanjang jalan tersebut.
Namun, ada syarat yang harus dipenuhi warga agar niat Bagus membongkar tembok dapat terealisasi.
Seperti diketahui, menurut pengakuan Bagus, dirinya tega menutup jalan tersebut lantaran merasa dikucilkan oleh warga.
Lurah Bangunsari, Andrea Perdana pun membeberkan syarat tersebut yaitu warga yang melintasi jalan harus memberikan timbal balik kepada Bagus.
Sebelumnya, terungkap bahwa jalan yang sering dilewati oleh warga itu adalah hibah dari keluarga Bagus.
Baca juga: Pengakuan Warga di Ponorogo Tembok Jalan: Kesal karena Sering Dikucilkan hingga Tolak Mediasi
Adapun timbal balik yang dimaksud, salah satunya adalah adanya sopan santun dari warga.
"Bisa saat melintas menyapa monggo, misalnya begitu. Itu yang mungkin hilang. Mungkin tidak terjadi sebegitu," kata Andrea dikutip dari Tribun Jatim.
Andrea pun menilai penembokan yang dilakukan Bagus bisa menjadi pembelajaran bagi warga sekitar.
"Ya saya sebut pak sabar ya, intinya nglendeh (sabar). Penembokan ini merupakan contoh pembelajaran," tuturnya.
Andrea menganggap permasalahan ini bisa selesai tergantung dari sikap para warga kepada Bagus.
Sehingga, jika tembok dibongkar secara paksa, maka permasalahan yang ada pun dianggapnya tidak akan selesai.
"Jika tembok dibuka dengan paksa ya susah. Kalau dengan hati. Ndak mungkin kan ingin bermusuhan selamanya. Mudah-mudahan segera sadar," jelasnya.
Baca juga: Sosok Bagus Robyanto, Warga Ponorogo Tutup Akses Jalan Warga dengan Tembok, Ngaku Sering Dikucilkan
Sebagai informasi, kasus yang viral di media sosial ini pun sampai membuat Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dan anggota dewan turun tangan.
Namun, hingga kini, permasalahan ini belum menemui titik terang.
Kesal Dikucilkan, Tutup Jalan Pakai Tembok, Buat 13 KK Terisolasi
Sebelumnya, aksi nekat Bagus ini viral di media sosial.
Masih dikutip dari Tribun Jatim, aksinya dilakukan lantaran merasa dikucilkan oleh warga.
Adapun jalan gang yang ditutupnya menggunakan tembok adalah tanah miliknya.
Akibatnya, 13 KK yang berada di sepanjang jalan itu terisolasi.
Selain dikucilkan, Bagus mengaku kekesalannya muncul lantaran warga meminta sertifikat tanah miliknya itu dipecah menjadi sertifikat jalanan.
"Warga itu meminta untuk tanah yang telah sertifikat ini dipecah menjadi jalan umum, tapi tidak ada upaya yang baik," kata Bagus Robyanto.
Baca juga: Duduk Perkara Warga Ponorogo Bangun Tembok di Jalan Gang, Akui Tanah Hak Miliknya Diklaim Jalan Umum
Sejak saat itulah, Bagus mengaku dikucilkan warga selama beberapa tahun.
"Sudah jelas itu tanah hak milik, tiba-tiba diklaim jalan umum," tuturnya.
Warga yang terdampak pun terus mengajukan tuntutan kepada Bagus Rubyanto.
Namun, Bagus selalu menang dari tuntutan warga tersebut.
"Namun mereka menyangkal dan justru mereka membuat suatu gugatan dan ini sudah terjadi dua kali gugatan," katanya.
"Dan alhamdulilah keluarga kami yang menenangkan," sambung Bagus.
Baca juga: Kontroversi Warga di Ponorogo Tembok Akses Jalan, Dikucilkan 3 Tahun hingga Bawa-bawa Nama Jokowi
Di sisi lain, Bagus mengaku pihak pemerintah terendah di lingkungannya pun tidak berupaya baik untuk menyelesaikan poolemik ini.
"Tidak ada upaya baik warga dengan pemerintahan terendah di lingkungan untuk membuat baik lagi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Ignatia/Alga)