Banjir Lahar Dingin Lumajang, Menko PMK: Pemerintah Bakal Perbaiki Tanggul Jebol
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Jawa Timur, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di dua kecamatan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut pemerintah akan segera memperbaiki tanggul yang jebol akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Perbaikan tanggul yang jebol, kata Muhadjir, bakal menggunakan alat berat.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Akibatkan Jembatan Penghubung Malang-Lumajang Putus
"Untuk perbaikan tanggul yang jebol ini kita kerahkan lagi alat-alat berat. Ada 5 alat berat untuk mengalihkan lagi aliran sungai kembali ke tengah sehingga aliran sungainya kembali normal," jelas Muhadjir.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Jawa Timur, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di dua kecamatan.
Lima desa tersebut, adalah Desa Sidomulyo dan Pronojiwo di Kecamatan Pronojiwo, kemudian Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro.
Setidaknya empat jembatan terputus akibat terjangan material lahar dingin, yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru di Lumajang Putuskan Jembatan, Bibir Sungai Ikut Tergerus
Kemudian jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.
"Saya minta kepada Kepala BNPB untuk segera dibangun jembatan bailey semi tempur buatan TNI supaya mobilitas dan perputaran roda perekonomian masyarakat sekitar dapat segera kembali normal," tuturnya.
Jembatan bailey diperlukan dalam keadaan darurat. Karena terdiri dari rangka-rangka baja yang siap rangkai.
Bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (7/7/2023).
Baca juga: Gunung Semeru Berstatus Siaga, Hari Ini Sudah 21 Kali Erupsi dan 2 Kali Gempa Tektonik
Imbasnya, debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) lahar Gunung Semeru meningkat dan menerjang jembatan juga meluber hingga ke jalan.