Jumlah Pinjaman Online Warga Sulawesi Selatan Kini Mencapai Rp928 Miliar
Besarnya pinjaman outstanding warga Sulsel sejak Desember 2020 hingga Mei 2023 mencapai Rp928 miliar dari 359.430 rekening pinjaman.
Editor: Erik S
![Jumlah Pinjaman Online Warga Sulawesi Selatan Kini Mencapai Rp928 Miliar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-uang78.jpg)
TRIBUNNES.COM, MAKASSAR- Jumlah pinjaman warga Sulawesi Selatan di pinjaman online (pinjol) kini mencapai Rp928 miliar.
Data tersebut berdasarkan data Mei 2023.
Baca juga: Warga Banten Berutang Rp4,51 Triliun di Pinjaman Online: 1,42 Juta Pengguna, Ini Imbauan Gubernur
Demikian dipaparkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua, dalam Journalist Update Data Mei 2023, Selasa (11/7/2023) di salah satu kafe di Jl Botolempangan, Makassar.
Dalam kesempatan ini hadir Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Darwisman, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemda Bondan Kusuma, dan Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 Steven Parinussa.
Darwisman memaparkan mengenai kondisi keuangan di Sulsel. Mulai dari perbankan, kredit, Industri Keuangan Non Bank (IKNB), hingga pinjaman online.
Besarnya pinjaman outstanding warga Sulsel sejak Desember 2020 hingga Mei 2023 mencapai Rp928 miliar dari 359.430 rekening pinjaman. Menurutnya, angka ini turun dari April 2023 yang mencapai Rp1 triliun.
“Pinjaman outstanding merupakan sisa pinjaman yang belum terbayar oleh debitur. Misalnya hutang Rp1 juta baru dibayar Rp500 ribu, maka sisanya Rp500 ribu dihitung sebagai pinjaman outstanding,” jelasnya.
Berdasarkan data dari statistik Fintech Lending OJK, jumlah hutang ini secara year on year mengalami peningkatan yang cukup signifikan, berkisar Rp167,37 miliar jika dibanding Mei 2022.
Baca juga: Pemerintah Catat Aduan soal Pinjol hingga Infrastruktur Jadi Paling Banyak di Aplikasi SP4N Lapor
Data yang dilansir di www.ojk.go.id, jumlah pinjaman outstanding di Sulawesi Selatan di bulan Mei 2022 hanya Rp760,63 miliar dari 286.004 pinjaman.
Dijelaskan Darwisman, aspek kemudahan pinjol menjadi daya tarik kenapa jumlah pinjol ini bisa meningkat sangat drastis.
“Khususnya warga yang membutuhkan dana pinjaman cepat. Memang tumbuh cepat. Karena memberikan layanan kekinian digital. Jadi mudah hanya buka handphone minta data, difoto dan tidak terlalu lama cair," jelasnya.
“Apalagi sekarang bunga tidak boleh lebih dari 7 persen. Inilah yang membuat banyak yang berminat dengan pinjol ini,” ujarnya.(iku)
Kelalaian Bayar Hanya 2,66 Persen
MESKI jumlah pinjamannya fantastis, Darwisman menjelaskan tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo (TWP 90) tidak terlalu besar, atau bisa disebut pelunasan cicilan kredit yang tidak lancar, atau bahkan macet.
Baca juga: Utang Pinjol di DKI Jakarta Tembus Rp10,5 Triliun, Jawa Barat Tertinggi, Berapa Nilainya?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.