Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Polisi Soroti Polemik Tabungan Siswa di Pangandaran, Menabung di Sekolah Disebut Tak Mendidik

Mantan polisi di Pangandaran menyoroti kasus tabungan siswa SD yang dipinjam para guru. Menurutnya kasus ini termasuk penggelapan.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Mantan Polisi Soroti Polemik Tabungan Siswa di Pangandaran, Menabung di Sekolah Disebut Tak Mendidik
Tribun Jabar
Sejumlah ibu-ibu di Pangandaran memperlihatkan tulisan uang tabungan anaknya yang belum dikembalikan pihak sekolah dalam pertemuan di samping SD Negeri 2 Kondangjajar di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (17/6/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNNEWS.COM - Polemik uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat mendapat sorotan dari salah satu tokoh masyarakat sekaligus mantan polisi di Pangandaran, Kompol Suyadi SH MM.

Hingga saat ini uang tabungan yang dipinjam para guru belum dikembalikan dan membuat orang tua siswa merugi.




Menurutnya menabung di sekolah saat ini membuat adanya persaingan antar siswa.

Tidak ada hal yang mendidik dari menabung di sekolah.

Ia menjelaskan di sekolah sama semua seragamnya lantaran saat bersekolah tidak ada persaingan antar-individu siswa.

Baca juga: Kepsek di Pangandaran Bantah Guru Pinjam Uang Tabungan Siswa, Pihak Sekolah Tak Bisa Tunjukkan Bukti

"Jadi, agar tidak ada perbedaan antara si kaya dengan si miskin. Menabung juga, harusnya seperti itu," ujar Suyadi kepada Tribunjabar.id di Cikembulan, Sabtu (15/7/2023) siang.

BERITA TERKAIT

Hal seperti ini kenapa tidak diaplikasikan kepada anak-anak saat menabung di sekolah dasar? Kenapa tidak dibatasi?

Harusnya, kata Suyadi, menabungnya juga dibatasi, misalnya dengan maksimal menabung senilai Rp 10 ribu.

"Tapi, ini kan enggak ada. Siswa menabung di sekolah sampai Rp 100 ribu itu malah dibiarkan," katanya.

Selain itu, harusnya setiap akhir kelas itu tabungannya dibagikan karena untuk mengantisipasi uang tabungan murid mandek seperti yang terjadi sekarang.

"Harusnya, uang tabungan itu jangan dikumpulkan sampai 6 tahun atau sampai anak itu tamat sekolah."

"Jadi, misal dari kelas 1 naik ke kelas dua uang tabungan itu langsung dibagikan," kata Suyadi.

Kalau selanjutnya anak tersebut mau menabung kembali dengan tujuan untuk medidik, itu silakan.

Baca juga: Soal Tabungan Siswa SD di Pangandaran, Polres Buka Posko Pengaduan hingga Periksa Puluhan Saksi

"Si anak itu tinggal membuat tabungan baru."

"Jadi, enggak boleh numpuk seperti sekarang ini."

"Kalau numpuk, memang siapa yang kontrol?"

"Kita kan enggak tahu duitnya ada di mana dan berapa jumlahnya," ujarnya.

Termasuk Kasus Penggelapan

Kompol Suyadi SH. MM, menyatakan kisruh uang tabungan murid mandek itu termasuk kasus pidana karena ada unsur penggelapan.

"Mau di sekolah maupun di koperasi itu tetap penggelapan. Karena, ini awalnya tabungan siswa yang tidak bisa dicairkan. Berarti, ada penggelapan," ujar Suyadi kepada Tribunjabar.id di Cikembulan, Sabtu (15/7/2023) siang.

Jadi, meskipun disimpan di koperasi itu tetap termasuk penggelapan uang tabungan.

Baca juga: Guru di Pangandaran Belum Kembalikan Uang Tabungan, Orang Tua Siswa akan Tunjuk Kuasa Hukum

"Karena mereka kan mengalih fungsikan uang tabungan siswa dan mereka dapat laba," katanya.

Harusnya, tabungan anak-anak itu tidak hilang sama seperti orang menabung di Bank dan bunganya berjalan.

"Tapi, ini boro-boro kan, orang tua juga banyak yang tidak tahu uang tabungannya dipisimpan di koperasi," ucap Suyadi.

Sekarang, lanjutnya, tinggal cek saja, mau mengembalikan uang tabungan yang kelas 6 saja tidak bisa itu susah. Apalagi, kalau kelas 5 sampai kelas 1.

Hal itu terjadi karena dipinjam guru dan tidak disiplin mengembalikan, akhirnya diikuti oleh semua guru lainnya.

"Akhirnya, semua guru meminjam. Jadi, semua (guru) sudah punya kelemahan. Dan akhirnya dia enggak bisa dikoreksi sama pimpinannya Karena dia sendiri juga pinjam."

"Kalau mau ngoreksi, tentu dia (Kepala sekolah juga harus mengembalikan. Tapi, itu susah," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisruh Tabungan Murid di Pangandaran, Mantan Polisi Ini Bilang Kini Menabung di SD Tidak Mendidik

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas