Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dalam Sepekan, Ada 3 Kasus Ayah Lakukan Aksi Bejat ke Anak, Terbaru Bacaleg Partai di Lombok

Dalam waktu sepekan ini, telah ada tiga kasus pencabulan yang dilakukan seorang ayah ke anaknya.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Dalam Sepekan, Ada 3 Kasus Ayah Lakukan Aksi Bejat ke Anak, Terbaru Bacaleg Partai di Lombok
Sriwijaya Post.com
Ilustrasi pencabulan - Dalam waktu sepekan ini, telah ada tiga kasus pencabulan yang dilakukan seorang ayah ke anaknya. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam waktu sepekan ini, telah ada tiga kasus pencabulan yang dilakukan seorang ayah ke anaknya.

Bahkan, kasus-kasus tersebut ada yang berakhir pelaku dihakimi maupun hampir dihakimi oleh massa.

Pertama, ada pria di Jember Jawa Timur yang hampir dibakar warga karena cabuli anak tirinya sendiri.

Selang beberapa hari kemudian, ada pria di Subang Jawa Barat yang hamili putrinya sendiri dan hampir dihakimi massa.

Lalu, hampir seminggu berlalu dair kasus di Jember, bakal calon legeslatif (Bacaleg) dari dari salah satu partai politik di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelaku berinisial SS (50) yang babak belur dihakimi massa karena dilaporkan telah merudapaksa anak kandungnya sendiri.

Baca juga: Seorang Pria di Jember Hampir Dibakar Warga karena Cabuli Anak Tirinya, Polisi Redam Amarah Warga

Ia pun kini dirawat karena banyak luka di tubuhnya akibat dipukuli massa.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, pria yang juga Keta PAC Kecamatan Sekotong pun dipecat dari kader PDIP.

Mengutip TribunLombok.com, SS dikeroyok bermula ketika pelaku dilaporkan oleh keluarga korban ke salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Minggu (116/7/2023) sekitar pukul 14.00 WITA.

SS pun diundang untuk melakukan mediasi bersama tokoh masyarakat.

"Jadi kemarin korban dan pelaku datang ke rumahnya mamik bersama salah satu anggota DPRD di sana. Di sana sempat dibahas jalan keluar dugaan persetubuhan itu bagaimana," kata Iptu I Kadek Sumerta, Kapolsek Sekotong, Senin (17/7/2023).

Namun, di sela-sela mediasi, ada warga yang tak terima dengan perbuatan SS.

Ia pun membuat pengumuman melalui pengeras suara di masjid untuk menghakimi S.

"Di sana warga disuruh keluar. Pas ada informasi pelaku ini ditangkap sama massa. Di sana lah terjadi (penganiayaan)," ujar Sumerta.

Baca juga: Seorang Pria di Subang Hampir Dihakimi Massa karena Hamili Anak Kandungnya

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas