Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Bandung, Motif Pelaku hingga Tak Niat Membunuh

Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan warga Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah yang mayatnya dibuat di Kabupaten Bandung Jawa Barat

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Bandung, Motif Pelaku hingga Tak Niat Membunuh
Tribun Jabar/ Lutfi AM
Tersangka pembunuh sopir taksi online dan offline, asal Karanganyar Jawa Tengah, yang mayatnya ditemukan di Kertasari Kabupaten Bandung karena ingin merampas mobilnya. Berikut fakta-fakta kasusnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria ditemukan tewas di Kampung Joglo, Desa Resmi Tinggal, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).

Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, korban bukan warga Bandung.

Korban selanjutnya dibawa ke RS Sartika Asih.

"Sehingga kami membawa jenazah ke Rumah Sakit Sartika Asih, untuk dilakukan pemeriksaan atau autopsi," kata Oliestha, dikutip dari TribunJabar.id.

Kendaraan dan alat komunikasi milik korban juga tak ditemukan di lokasi penemuan jenazah.

"Jadi kami duga ini merupakan kasus pembunuhan," ujar dia.

Baca juga: Mayat Sopir Taksi Online dan Offline asal Karanganyar Ditemukan di Bandung, Korban Tewas Diracun

Setelah dilakukan pendalaman, korban berinisial EYP (28) seorang sopir taksi online, warga Kecamatan Kebak Kramat, Karanganyar, Jawa Tengah.

BERITA TERKAIT

EYP juga merupakan korban pembunuhan, dan dihabisi nyawanya menggunakan racun.

"Di dalam tubuh korban diketahui terdapat racun potas atau racun ikan," kata Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo.

Pihak kepolisian langsung melakukan pendalaman kasus ini.

Polisi pun akhirnya, bisa mengungkap kasus pembunuhan ini dan menangkap HAP (37) dan BU (24).

"Jadi kejadiannya hari Sabtu kemudian hari Minggu ketemu mobilnya di pinggir jalan, hari Senin kami bisa amankan tersangka," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.

BU ternyata orang yang membeli atau menukar tambah mobil hasil perampasan tersangka dengan miliknya.

"BU menukarkan mobilnya Honda Jazz dengan jarahan tersangka berupa Veloz," katanya.

BU juga tak tahu mobil tersebut merupakan hasil dari tindak kejahatan.

Namun, ia tetap diamankan karena menghilangkan barang bukti.

BU justru panik dengan membakar mobil, bukan melaporkannya ke polisi.

Tersangka pembunuh sopir taksi online dan offline, asal Karanganyar Jawa Tengah, yang mayatnya ditemukan di Kertasari Kabupaten Bandung karena ingin merampas mobilnya.
Tersangka pembunuh sopir taksi online dan offline, asal Karanganyar Jawa Tengah, yang mayatnya ditemukan di Kertasari Kabupaten Bandung karena ingin merampas mobilnya. (Tribun Jabar/ Lutfi AM)

Baca juga: Pelaku Penganiayaan Istri di Serpong Ditahan, Sempat Berupaya Kabur hingga Ditangkap di Bandung

Kronologi

Polisi berhasil membongkar aksi pembunuhan tersebut karena curiga ada mobil yang dibakar di Pangalengan, Bandung.

Mobil tersebut tak sempurna dibakar, dan masih ada cat yang tersisa.

Setelah itu, polisi melakukan penelusuran dan berhasil mengamankan HAP.

TribunJabar.id mewartakan, saat diinterogasi, pihak kepolisian mengetahui kronologi pembunuhan.

Bermula ketika tersangka menyewa korban untuk mengantarkan dari Karanganyar ke Semarang, Jawa Tengah.

"Pada saat melakukan perbuatannya tersangka meminta meminta kepada korban untuk transaksi secara offline," kata Kusworo.

Saat berada di perjalanan, korban dibawa memutar-mutar.

"Di perjalanan pelaku terus membawa korban memutar-mutar dengan maksud mencari momen untuk membeli potas atau racun ikan," kata Kusworo.

Saat berada di daerah Weleri, Jawa Tengah, pelaku meminta berhenti dengan dalih membeli teko listrik.

Namun, ternyata HAP membeli potas atau racun.

Kemudian perjalanan berlanjut dan berhenti sebentar di minimarket untuk membeli makanan dan kopi.

"Ketika itu korban meminum kopi yang diberi pelaku. Lalu korban ke luar mobil untuk buang air kecil, pada kesempatan itu lalu pelaku memasukkan satu butir potas ke kopi korban," kata Kusworo.

Baca juga: Driver Taksi Online asal Karanganyar Ditemukan Tewas di Bandung, Pelaku Pembunuhan Telah Ditangkap

Setelah melanjutkan perjalanan, korban pun tiba-tiba kejang.

"Sekira 10 menit (dari minum kopi yang telah dicampur portas) korban kejang-kejang dan tak sadarkan diri. Tersangka mengambil alih mobil korban, dan korban dipindahkan ke jok tengah," tuturnya.

Tersangka pun melanjutkan perjalanan ke daerah Arjasari, Kabupaten Bandung untuk menjual kendaraan tersebut ke BU.

Saat perjalanan ke Arjasari tersebut, korban dibuang di Kertasari.

Ternyata HAP dan BU bertransaksi tukar tambah.

Keduanya melakukan transaksi tukar tambah Toyota Veloz hasil dengan Honda Jazz milik BU.

Namun setelah itu, BU membuka membuka media sosial dan melihat ada berita penemuan mayat laki-laki.

Kendaraan yang digunakan korban Veloz warna putih identik dengan kendaraan yang ditukar tambah.

"Sehingga tersangka BU berniat untuk menghilangkan kebdaraan tersebut, dengan membakarnya. Kendaraan itu diguyur dengan 2 botol pertalite di daerah Margaluyu (Pangalengan)," kata dia.

Karena BU panik, ia pun menghilangkan bukti chatting dengan tersangka HAP.

Dari kasus ini, HAP dijerat pasal 340 KUHP dan pasal 365 KUHP.

"Ancaman hukumannya seumur hidup atau 20 tahun penjara," ujar Kusworo.

Sedangkan tersangka Budi, dijerat pasal 480 KUHPidana dan Pasal 221 ayat 1 ke 2 KUHP.

Hak tersebut, dijelaskan Kusworo, akibat tersangka BU bersekongkol, barang siapa membeli, menyewa, tukar, barang yang dari hasil kejahatan.

"Selain itu tersangka juga berusaha menutupi atau menghilangkan bukti dengan membakarnya, ancaman hukumannya 4 tahun penjara," ucapnya.

Baca juga: Surat Wasiat Tersangka Pembunuhan di Kediri, Tuliskan Motif Pembunuhan Anak Kandung

Motif Pelaku

Kusworo mengatakan, pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena alasan ekonomi.

"Pelaku melakukan perbuatan tersebut karena motif ekonomi, ingin menguasai kendaraan untuk dijual atau ditukar karena pelaku butuh uang untuk biaya sekolah anaknya," kata Kusworo, dikutip dari TribunJabar.id.

HAP mengatakan, mobil tersebut ditukar tambah karena lebih cepat menerima uang.

"Kalau dijual utuh itu lama, jadinya saya tuker tambah aja. Soalnya saya cuma butuh dananya Rp 10 juta aja," kata HAP.

HAP juga mengaku tak mengenal BU, keduanya bertemu lewat forum jual beli di media sosial.

"Tau dari facebook, lewat forum jual beli, sebelumnya gak kenal sama BU," ujar HAP.

Tak Ada Niat Membunuh

HAP mengaku tak ada niat membunuh.

"Awalnya juga saya mau carikan puskesmas dekat situ, tapi tidak ada. Saya juga sempat tanya ke warung rokok terdekat, itu ada katanya puskesmas, soalnya waktu itu korban masih hidup tangannya masih ada nadinya," kata dia.

Mengutip TribunJabar.id, HAP mengaku memberikan potas supaya korban tak sadarkan diri.

"Nanti kalau sudah (tak sadar) rencananya korban saya antar ke puskesmas, baru mobilnya saya ambil," tuturnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Lutfi Ahmad Mauludin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas