Kronologis Mutilasi di Sleman: Pelaku Diundang dari Jakarta Kemudian Lakukan Kekerasan Berlebihan
Para pelaku kemudian mengundang RD dari luar daerah dan bertemu di Yogyakarta, lalu melakukan aktivitas tidak wajar
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Pria berinisial R yang tewas dibunuh ternyata dimutilasi teman-temannya di kamar kosnya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Aksi pembunuhan yang disertai mutilasi tersebut dilakukan oleh tersangka W, warga Magelang dan RD yang merupakan warga ber-KTP DKI Jakarta.
Baca juga: Motif dan Kronologi Mutilasi di Sleman, Ketiganya Saling Kenal, Tergabung di Grup Tak Wajar
Polisi menyebut, antara korban dan pelaku sudah saling mengenal dari grup media sosial.
Para pelaku kemudian mengundang RD dari luar daerah dan bertemu di Yogyakarta, lalu melakukan aktivitas tidak wajar sebelum korban meninggal dunia dan dimutilasi.
"Setelah mereka berkenalan di media sosial, dari pelaku yang ada di Jogja mengundang pelaku yang ada di luar Jogja. Kemudian mereka berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar berupa kekerasan ataupun aktivitas kekerasan berlebihan," kata Dir Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, Selasa (18/7/2023).
Setelah melakukan kekerasan berlebihan itu, korban meninggal dunia.
Melihat korban meninggal, kedua pelaku panik lalu memutilasi tubuh korban.
Tubuh korban dimutilasi dengan cara dipotong bagian kepalanya, lalu dipotong bagian pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
Potongan tubuh tersebut lalu dibungkus dan menghilangkan barang bukti.
Baca juga: Fakta Kos di Sleman Dijadikan Lokasi Mutilasi, Tetangga Tak Dengar Suara Mencurigakan
Selanjutnya, potongan- potongan tubuh korban tersebut dibuang dengan cara disebar di beberapa lokasi terpisah.
Potongan kaki dan tangan kiri ditemukan di kali Bedog, di bawah jembatan Kelor, perbatasan Bangunkerto dan Wonokerto.
Sementara potongan kepala ditemukan terkubur di Kali Krasak, Merdikorejo Tempel.
Lalu potongan tulang dan organ dalam korban ditemukan di kali Nyo, Bangunkerto.
Sedangkan daging, organ dalam dan pakaian milik korban ditemukan di Kali Nyamplung, Jlegongan, Margorejo Tempel.
Potongan daging juga ditemukan di sungai Nglinting, perbatasan Lumbungrejo dan Merdikorejo.
Sedangkan handphone korban ditemukan di Margorejo Tempel.
Baca juga: Detik-detik Redho Hilang dan Diduga Jadi Korban Mutilasi Sleman: Sempat Beli Makan di Warmindo
"Setelah (membuang) itu pelaku meninggalkan Yogyakarta. (Alasan mutilasi) untuk menghilangkan jejak," kata Endriadi.
Aktivitas Tak Wajar
Berdasarkan keterangan polisi, korban dan para pelaku melakukan aktivitas tidak wajar di kamar kos pelaku di wilayah Krapyak Triharjo, Sleman, pada Selasa (11/7/2023) malam.
Lokasi tersebut juga yang dijadikan sebagai tempat memutilasi tubuh korban setelah meninggal dunia.
Polisi telah melakukan pemeriksaan dan menyita sejumlah barang bukti dari kamar kos pelaku.
Barang bukti yang disita di antaranya pisau, ember, talenan, tali, cangkul, kompor, tabung gas dan panci berukuran besar.
Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko, mengatakan peralatan dapur tersebut disita karena digunakan oleh para pelaku untuk merebus bagian potongan tangan dan kaki korban.
Baca juga: Pengakuan Tetangga Samping Kamar Kos TKP Mutilasi di Sleman, Tidak Ada Suara Gaduh
Tujuan potongan tubuh tersebut direbus untuk menghilangkan sidik jari.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan psikologi, baik psikologi forensik maupun psikologi klinis terhadap para pelaku.
"Dari hasil pemeriksaan psikologi itu kan bisa didapat terkait dengan bagaimana karakter pelaku atau bagaimana perilaku pelaku. Kami tidak mau berspekulasi. Makanya kami minta teman-teman mohon bersabar," ujar dia.(*)
Penulis: Ahmad Syarifudin
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KRONOLOGI Lengkap Kasus Mutilasi di Sleman, Pelaku Potong Bagian Tubuh Korban di Kamar Kos