Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vera Tinggalkan Suami padahal Baru 10 Hari Menikahinya, Terungkap Alasan Kabur dan Ogah Kembali

Pesta pernikahan itu dikabarkan dihadiri ratusan tamu undangan dan pengantin pria menghabiskan uang puluhan juta untuk menggelar pesta pernikahan itu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Vera Tinggalkan Suami padahal Baru 10 Hari Menikahinya, Terungkap Alasan Kabur dan Ogah Kembali
Dok. Pribadi/Sripoku/OKI PRAMADANI
Vera (27) (kiri) pengantin baru yang hilang di Banyuasin, Sumsel 10 hari setelah menikah tidak mau kembali pulang. Susanto (kanan) minta uang pernikahan dikembalikan 

TRIBUNNEWS.COM, OKU TIMUR - Vera, pengantin baru di Banyuasin kabur setelah 10 hari nikah.

Vera (27) dan Sutanto (46) melangsungkan pesta pernikahan di kediaman mempelai lelaki di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumsel pada Kamis (6/7/2023).

Pesta pernikahan itu dikabarkan dihadiri ratusan tamu undangan dan pengantin pria menghabiskan uang puluhan juta untuk menggelar pesta pernikahan itu.

Namun tepat 10 hari setelah berlangsungnya pernikahan, hingga kini Vera justru menghilang dan tak diketahui keberadaanya.

Sutanto sendiri tak mengetahui apa alasan istrinya tersebut menghilang.

 Padahal antara ia dan istrinya tidak mempunyai permasalahan sedikitpun.

Baca juga: IPW Nilai Penangkapan Terhadap Oki Tahanan yang Tewas di Polresta Banyumas Tak Sesuai Prosedur KUHAP

Sutanto telah mengenal Vera satu tahun lalu sebelum akhirnya memutuskan menikah.

BERITA REKOMENDASI

"Awalnya aku kenal Vera itu dari keluarganya, setelah dikenalkan kami pun menjalani hubungan selama satu tahun sebelum akhirnya memutuskan ke tahap lebih serius," ujar dia, dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel.

Soal alasan pelarian Vera akhirnya terungkap.

Cik Imah (53) ibu kandung Vera mengungkap alasan putrinya tak ingin kembali kepada suaminya, Sutanto.

Cik Imah terima di hari yang sama pada saat Vera berkirim pesan kepada Sutanto di hari Minggu (16/7) sekira pukul 17.15 wib.

"Mak ini ak Pera aku bnr2 idk glk lgi balek sm Santo dak ush susah mkerke ak bso jago diri mendeng aku bgwe jauh dri pada di pkso balek lg.  (Mak ini aku Vera, aku benar-benar tidak mau lagi kembali dengan Santo, ngga usah susah memikirkan aku bisa jaga diri. Mending aku bekerja jauh daripada di paksa balik lagi).," tulis pesan Vera ke ibunya.


Setelah itu, pada pukul 17.17 Vera kembali lagi mengirimkan pesan yang mengungkit soal perangai buruk Sutanto.

"Depan Mak be dy glk berdebat sm ak dak glk ngala ngeri aku. (Depan ibu dia suka berdebat sama aku ngga mau ngalah, ngeri aku)," tulisnya.

Vera kembali mengirim pesan pada pukul 17.18 yang mengatakan dia sudah bulat tidak mau balikan dengan Sutanto.

"Jadi intinya aku ngga akan mau lagi balik sama Santo," katanya.

Orang tua dari Vera pun membalas pesan tersebut pada 17.53 wib dan ternyata kontak tersebut sudah tidak aktif lagi.

"Pera jangan seperti itu, pulanglah Vera," kata ibunya membalas pesan yang dikirimkan Vera.

Ibu Vera juga mencoba untuk menghubungi kontak tersebut namun memang sudah tidak aktif lagi.

Prosesi pernikahan Sutanto (46) dan Vera (27) di kediaman mempelai laki-laki di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu  (OKU)Timur Sumsul, Kamis (6/7/2023). Usai sang istri menghilang, Sutanto berniat meminta uang pernikahannya diganti pihak keluarga wanita.
Prosesi pernikahan Sutanto (46) dan Vera (27) di kediaman mempelai laki-laki di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)Timur Sumsul, Kamis (6/7/2023). Usai sang istri menghilang, Sutanto berniat meminta uang pernikahannya diganti pihak keluarga wanita. (TribunSumsel)

Cik Imah juga mengaku awalnya dia memberi restu kepada Vera untuk menikah dengan pria yang usainya terpaut 19 tahun karena berharap menantunya tersebut bisa membantu perekonomian keluarga.

Sebab ayah Vera sehari-hari bekerja sebagai tukangan bangunan.

Namun nyatanya, harapan itu tak sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Sutanto menantunya kerap bersikap tak sopan kepada mereka yang merupakan mertuanya.

"Dengan kami saja berani dia mulutnya, apalagi ke anak saya.  Anak saya pasti ditekan terus di sana itu, bisa mati anak saya bahkan pas ke sini dia bawa koper, itu kopernya ngga boleh dilangkahi, dan itupun kami juga takut," kata Cik Imah saat ditemui di kediamannya di Desa Merah Mata, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (19/7/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel.

Awal Pernikahan

Sutanto mengatakan, Vera lah yang mengajak ia menikah terlebih dahulu.

Ia tidak menaruh curiga sedikitpun dengan Vera maupun kedua orangtuanya.

"Dia itu bilang mau nikah itu kan dari telepon yang disaksikan kedua orangtuanya," jelasnya.

Setelah lima hari usai pernikahan, Vera mengajak Sutanto untuk ke rumah orang tuanya di Banyuasin dengan alasan akan mengambil pakaian yang ada di rumah orang tuanya.

Pada saat sampai di rumah orang tua Vera dan menginap selama dua hari, Sutanto izin pamit untuk ke rumah saudaranya yang ada di Talang Kelapa Palembang.

Namun ternyata Vera tak kunjung meminta jemput, akhirnya Sutanto pergi kembali ke rumah mertuanya untuk menjemput istrinya.

Sayangnya pada saat Sutanto sampai di rumah mertuanya pada tanggal (15/7) untuk menjemput istrinya, ternyata sang istri sudah tak ada lagi di sana.

Melihat sang istri tak ada di rumah, Sutanto menanyakan kepada mertuanya dimana keberadaan istrinya, namun orang tua Vera sendiri pun mengaku tidak mengetahui di mana anaknya berada.

Baca juga: Sosok Vera, Pengantin Baru di Sumsel yang Hilang, Suami Buat Laporan ke Polisi dan Beri Peringatan

Hingga kini pun Vera tak kunjung pulang ataupun menemui Susanto dan laporan ke polisi sudah dibuat.

Diceritakan Cik Imah antara Vera dan Sutanto bisa saling mengenal karena perantara keluarga. 

Keluarga Vera ada yang tinggal di satu kawasan tempat tinggal Sutanto di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Melihat latar belakang Sutanto yang seorang juragan bebek membuat keluarga Vera setuju dengan hubungan serius keduanya.

"Mikirnya Vera itu jika serius dengan dia, orang tua bisa terbantu, eh ngga taunya pelit makanya anak saya berlari," ujarnya.

Diantara sikap susanto yang menurut Cik Imah berlebihan adalah pelit.

Susanto pernah sampai sangat sibuk mencari uang di kantong celananya yang saat itu sedang dicuci dalam mesin cuci.

"Anak saya itu takut dengan karakternya dia, dan kami baru tahu itu pas sudah menikah. Sebelumnya kami sama sekali tidak tahu soal itu karena jarang ngobrol," ceritanya.

Melihat anaknya yang ternyata tidak bahagia setelah menikah dengan juragan bebek, tiap hari Cik Imah sebagai ibu kandung mengaku sering sekali menangis meratapi rumah tangga anaknya ini.

"Kalau tahu anak saya diperlakukan seperti itu, berarti anak saya itu terjebak. Bahkan pada saat di pernikahan pun ditekan-tekan dan sering disalahkan," bebernya.

Sutanto, menurut Cik Imah baik namun sifat pelitnya yang dirasa keterlaluan membuatnya ikut merasa kesal.

"Maaf seribu maaf ya baju dia (Sutanto) itu di sana cuma dua lembar, dan baru di sinilah dia dibelikan oleh Vera. Padahal umur sudah segitu masa iya baju cuma dua lembar," katanya.

"Dia masih mending kehilangan uang, sedangkan kami ini sudah kehilangan anak, kehilangan harga diri pula. Malah dia ngomong ada penipuan lah," Tegas Imah.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pantas Pengantin di Banyuasin Kabur setelah 10 Hari Nikah? Ngeri karena Sikap Suami, Ibu: Bisa Mati

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas