Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duduk Perkara Ratusan Warga Garut Tiba-tiba Punya Utang di PT PNM, Diduga Ada Permaian Orang Dalam

Berikut duduk perkara Kasus ratusan warga tiba-tiba punya utang dilaporkan terjadi di Kabupaten Garut. Diduga ada permainan orang dalam PT PNM.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Duduk Perkara Ratusan Warga Garut Tiba-tiba Punya Utang di PT PNM, Diduga Ada Permaian Orang Dalam
Kolase Tribunnews.com: Tribunnews.com/Istimewa dan TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari
(Kiri) Ilustrasi uang dan (Kanan) Ratusan Ibu-ibu di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan klarifikasi data di kantor desa, Selasa (18/7/2023). Mereka jadi korban pinjaman fiktif yang disebut dari PNM. 

Data KTP dan KK milik warga diduga digunakan orang tak bertanggungjawab untuk dipakai meminjam uang di PT PNM.

Orangnya (pelaku) itu saya tidak tahu, enggak tahu, mohon penegak hukum usut tuntas.

Jangan sampai KK tersebar seenaknya digunakan," ujar Sinta, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (21/7/2023).

Jumlah warga

Kaur Umum Desa Sukabakti, Kartini, membenarkan warganya yang tiba-tiba punya utang.

Pihak desa sudah melakukan pendataan kepada warga.

"Jumlahnya (sementara) yang sudah masuk ke desa ada 407 orang," urai Sukabakti.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky, menjelaskan dari angka di atas, sudah ada 333 nama warga yang terverifikasi.

Nama-nama warga benar masuk ke dalam data base di PT PNM.

Baca juga: Aneh, Ratusan Warga Garut Mendadak Punya Utang di PNM, Bagaimana Riwayat Perusahaan Ini?

Pihaknya akan terus memperbaruhi data tersebut beberapa waktu ke depan, sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang tiba-tiba punya utang bisa bertambah.

Rohman melanjutkan, Polres Garus sudah berkoordinasi dengan perangkat Desa Sukabakti dan PT PNM.

Polisi akan mempelajari kasus ini guna mencari unsur pidana.

Oleh karena masih didalami, Rohman meminta masyarakat untuk tetap tenang.

"Kami saat ini mencegah adanya pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan situasi, intinya ingin situasi kondisi di desa tetap kondusif," katanya, dikutip dari TribunJabar.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas