Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Aksi Kekerasan Terhadap 14 Siswa SMP Cianjur di Depan Guru, Ini Penyebabnya

Ada 14 orang siswa yang menjadi korban kekerasan dari seorang senior yang diketahui merupakan anggota OSIS.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Viral Aksi Kekerasan Terhadap 14 Siswa SMP Cianjur di Depan Guru, Ini Penyebabnya
Tangkapan layar
Video yang menunjukkan aksi kekerasan terhadap belasan siswa SMP di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM, - Video yang menunjukkan aksi kekerasan terhadap belasan siswa SMP di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, viral di media sosial.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian berawal saat siswa SMP atau korban kekerasan terlambat untuk mengikuti kegiatan di sekolah.

Dalam rekam video yang berdurasi 30 detik, sejumlah korban tampak dihukum dengan cara push up di hadapan tiga orang, yakni dua siswa SMA dan seorang guru.

Baca juga: Siswa SD di Medan Tewas Diduga jadi Korban Perundungan Kakak Kelas, Sempat Alami Demam 2 Hari

David (40), keluarga korban, mengungkapkan, ada 14 orang siswa yang menjadi korban kekerasan dari seorang senior yang diketahui merupakan anggota OSIS.

"Para korban tersebut dihukum karena telat masuk sekolah dan apel kegiatan sehingga di-push up, sambil dijemur di hadapan seorang guru," ucapnya kepada wartawan di Mapolres Cianjur dikutip dari TribunJabar, Jumat (21/7/2023).

Bahkan dalam keadaan push up, lanjut dia, seorang siswa menendang korban di bagian pantat dan kepala.

Akibatnya, korban mengeluhkan luka di bagian tubuhnya tersebut.

Berita Rekomendasi

"Terduga ini merupakan siswa SMK dan para korban siswa SMP. Sekolah mereka satu komplek, bahkan ada pondok pesantrennya juga," ucapnya.

Disebutkan David, dari 14 siswa yang menjadi korban, empat orang di antaranya mengalami luka cukup parah, hingga mereka sempat mengalami sakit.

"Empat korban yang mengalami tindak kekerasan cukup parah, yakni RF (13), RZ (13), MR (13) ketiga siswa kelas 2 SMP, serta satu orang siswa kelas 3 SMP, B (14)," ujarnya.

David mengungkapkan, ia telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan berharap adanya proses hukum.

"Kami datang ke Mapolres untuk melaporkan kejadian yang dialami korban, agar menjadi efek jera untuk pelaku," ucapnya. (Fauzi Noviandi/TribunJabar)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas