Dua Warga Lebak Jadi Korban TPPO, Dipekerjakan di Suriah Saat Perang dan Sering Dengar Suara Ledakan
Korban diterbangkan ke Suriah sebagai asisten rumah tangga dengan gaji Rp 2,7 juta
Editor: Eko Sutriyanto
![Dua Warga Lebak Jadi Korban TPPO, Dipekerjakan di Suriah Saat Perang dan Sering Dengar Suara Ledakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/polda-banten-lebak1232.jpg)
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Dua warga Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten berinisial SN (30) dan BM (30) diduga menjadi korban perdagangan orang.
Berdasarkan inbformasi, keduanya diterbangkan ke Suriah pada 2017 ketika sedang perang.
Dua orang yang menjadi agen dan memberangkatkan korban adalah SP (40) dan AD (53).
Aparat Sat Reskrim Polres Lebak telah mengamankan keduanya.
Korban menerima tawaran karena akan gaji Rp 5 juta untuk bekerja sebagai cleaning service di Abu Dhabi.
Baca juga: Kisah Korban TPPO, Diberangkatkan ke Suriah saat Konflik setelah Diimingi Kerja di Abu Dhabi
"Korban diterbangkan ke Suriah sebagai asisten rumah tangga dengan gaji Rp 2,7 juta," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto saat konferensi pers, Senin (24/7/2023).
Menurut Didik, di Suriah korban mengalami perlakuan yang tidak manusiawi.
Kerap dipukul dan dijambak majikan gegara hal sepele.
"Selain itu korban juga mengalami ketakukan karena sering mendengar suara ledakan," ungkapnya.
Didik mengungkapkan, setelah kurang lebih dua bulan bekerja di sana korban dipulangkan melalui agen penyalur yang sama.
Kemudian pada Juni 2023 lanjut Didik, korban melaporkan hal tersebut kepada polisi, lalu mengamankan SP di Malingping dan AD di Gerbongan.
"Korban berani lapor setelah ramai pemberitaan tentang TPPO," katanya.
Didik mengatakan, SP memiliki peran untuk melakukan perekrutan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.