15 Korban Tewas Korban Kapal Tenggelam Semuanya Warga Desa Lagili, Dimakamkan Satu Liang Lahad
15 korban yang meninggal itu diketahui semuanya merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Tengah (Masteng)Kabupaten Buton Tengah (Buteng).
Editor: Dewi Agustina
Berdasarkan identifikasi korban dari pihak Kepolisian Resort atau Polres Buteng, Provinsi Sultra, total keseluruhan penumpang kecelakaan kapal tersebut sebanyak 48 orang.
Dari jumlah tersebut sebanyak 33 orang penumpang dinyatakan selamat, sedangkan 15 korban lainnya meninggal dunia.
"Untuk data terbaru, korban meninggal ada 15 orang dan untuk yang selamat 6 orang," kata Kepala Kepala Resort atau Kapolres Buton Tengah AKBP Yanna Nurhandiana.
Hal senada disampaikan Kepala KPP Kendari, Muhammad Arfah, yang melansir update pencarian korban kapal tenggelam tersebut.
Update data terbaru disebutkan seluruh penumpang kapal tenggelam tersebut sebanyak 48 orang sudah ditemukan.
Dengan ditemukannya seluruh person on board (POB) atau penumpang dalam kecelakaan kapal, kata Arafah, maka operasi SAR pencarian korban dinyatakan selesai dan ditutup.
"Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," jelas Arafah dalam keterangan tertulisnya.
Kejadian tersebut terjadi di Teluk Liana Banggai, perairan antara Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Tengah, dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur.
Kecelakaan kapal tenggelam tersebut terjadi pada Senin (24/7/2023) dini hari sekira pukul 00.04 Wita.
Kapolres Buteng AKBP Yanna Nurhandiana mengungkapkan awalnya para korban kapal tenggelam sempat menyaksikan perayaan HUT Kabupaten Buton Tengah atau HUT Buteng.
Diketahui, perayaan tersebut berlangsung di Kecamatan Masteng, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Acara tersebut berlangsung selama empat hari, dimana puncak acara akan digelar pada 24 Juli 2023 malam.
Setelah pulang dari nonton konser tersebut, para korban kemudian menaiki Kapal Pincara.
Mereka kembali menyeberang di Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah.