Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Seragam SMA Tulungagung Dijual Jutaan Rupiah: Kepsek Dicopot, Dindik Bolehkan Pakai yang Bekas

Berikut berita viral seragam sekolah SMA Tulungagung yang dijual hingga jutaan rupiah. Buntutnya kepala sekolah hingga dinas pendidikan merespons.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Viral Seragam SMA Tulungagung Dijual Jutaan Rupiah: Kepsek Dicopot, Dindik Bolehkan Pakai yang Bekas
Kolase Tribunnews.com: SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro dan Instagram.com/eksistulungagung
(Kanan) Foto nota pembelian seragam sekolah SMA di Tulungagung yang capai jutaan rupiah dan (Kiri) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai. 

Hasilnya ditemukan pihak SMAN 1 Kedungwaru melakukan kesalahan Standart Operating Procedure (SOP) dalam penjualan seragam sekolah.

Baca juga: Jokowi Minta Erick Thohir Tindaklanjuti Aspirasi Keluarga Korban Kanjuruhan yang Viral di Medsos

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai menanggapi polemik yang sedang dihadapi para orang tua siswa baru SMAN 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, yang dibebani biaya pembelian seragam sebesar Rp 2.360.000.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai menanggapi polemik yang sedang dihadapi para orang tua siswa baru SMAN 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, yang dibebani biaya pembelian seragam sebesar Rp 2.360.000. (SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro)

Dindik Jatim kedepannya akan melakukan pengawasan untuk mencegah masalah serupa terulang kembali.

Aries dalam kesempatannya juga meminta agar sekolah tidak mengharuskan siswa membeli serangkan lewat koperasi sekolah.

"Setiap satuan pendidikan dilarang mewajibkan orang tua atau wali murid untuk membeli seragam dari koperasi sekolah. Jadi tidak boleh ada paksaan pembelian seragam melalui koperasi," tegas Aries

Aries juga mengingatkan, pengadaan seragam sekolah bukan ranah koperasi sekolah.

Sekolah harus membebaskan orang tua membeli seragam baru atau tidak.

Dengan harapan orang tua siswa tidak merasa keberatan dengan hal tersebut.

Berita Rekomendasi

"Sekali lagi, sekolah maupun komite tidak boleh jual seragam. Bahkan ibu gubernur telah menyatakan siswa yang baru masuk SMA boleh pakai baju bekas," tegas Aries.

Keluhan orang tua siswa

NN (41), orang tua siswa SMAN 1 Kedungwaru mengelukan harga seragam sekolah anaknya yang mencapai jutaan rupiah itu.

Terlebih, seragam yang dibeli masih berbentuk lembaran kain.

Orang tua siswa harus menjahit dengan mengeluarkan biaya lagi.

"Harga tersebut masih dalam bentuk kain lembaran, untuk menjahit kembali mengeluarkan biaya," keluh NN, dikutip dari Surya.co.id.

Baca juga: Pernyataan Kalau Kalah 2024 Masuk Penjara Semua Viral, Budi Arie: Saya Fokus Kerja

Ilustrasi seragam sekolah SMA.
Ilustrasi seragam sekolah SMA. (Situs Kemdikbud)

Bagi NN seragam sekolah yang dijual lebih tinggi daripada semestinya.

Bahkan menurutnya, harganya dua kali lipat lebih mahal dari pada jang dijual di pasaran.

Meskipun mengeluh, NN tetap membeli seragam sekolah demi sang anak.

"Namanya juga buat anak agar bisa tetap sekolah sesuai kemauannya mau bagaimana lagi," katanya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Surya.co.id/Arum Puspita/Fatimatuz Zahro/Sulvi Sofiana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas