Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kematian Bripda Ignatius Dianggap Janggal, Pihak Keluarga Menduga Korban Tewas Dibunuh Senior

Kasus tewasnya Bripda Ignatius dianggap janggal oleh keluarga korban. Kuasa hukum keluarga korban menduga ada skenario pembunuhan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kematian Bripda Ignatius Dianggap Janggal, Pihak Keluarga Menduga Korban Tewas Dibunuh Senior
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage Polisi (Bripda IDF) asal Kabupaten Melawi Kalimantan Barat tengah menjadi sorotan publik. (Kanan) Pemakaman Bripda IDF. - Kasus tewasnya Bripda Ignatius dianggap janggal oleh keluarga korban. Kuasa hukum keluarga korban menduga ada skenario pembunuhan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dianggap janggal oleh pihak keluarga.

Pihak keluarga korban menduga kasus ini merupakan kasus pembunuhan dan ada unsur kesengajaan sehingga peluru dapat mengenai korban.

Diketahui, Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak saat berada di Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (23/7/2023).

Dua teman korban di Densus 88 Mabes Polri, Bripda IMS dan Bripka IG sudah ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai ketika membawa senjata api.

Penasehat Hukum keluarga korban, Jelani Christo menyatakan Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage meninggal secara tidak wajar.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Bogor, Mahfud MD: Sudah Cepat Cara Menanganinya

Ia menuding ada hal yang ditutupi kepolisian dalam kasus ini karena kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco dianggap janggal.

"Kami sangat menentang atas perbuatan Pidana Pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88."

BERITA TERKAIT

"Berdasarkan informasi di media, dari pihak keluarga yang kami dapatkan atas tewasnya Bripda Ignatius kami menduga ada indikasi atau dugaan pembunuhan tersebut direncanakan dengan sangat canggih dan matang oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88," ungkapnya, Kamis (27/7/2023), dikutip dari TribunMelawi.com.

Ia menyoroti pernyataan dari kepolisian yang dianggap tidak masuk akal.

Pernyataan tersebut yakni senjata api yang dikeluarkan dari dalam tas secara tiba-tiba meletus dan mengenai kepala korban.

"Hal tersebut di atas menurut hemat kami ada kejanggalan dan ada skenario kejahatan besar," tegasnya.

Jelani Christo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menkopulhukam Mahfud MD memberi atensi khusus pada kasus ini.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Bogor, Kekasih Korban Rasakan Firasat Aneh hingga Motif yang Belum Terungkap

Selain itu, Kapolri dan Kadiv Propam Polri diharapkan dapat mengusut kasus penembakan ini.

"Kami kuasa hukum keluarga korban juga sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga agar dilakukan autopsi ulang guna membuka terang penyebab tewasnya mendiang Bripda Ignatius," pungkasnya.

Proses pemakaman Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Rabu (26/7/2023) (kanan) dan jenazah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (Bripda Nico) saat disemayamkan di rumah duka  Komplek BTN Telkom, Desa Paal, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat. Bripda Nico diduga tewas ditembak seniornya di Rusun Polri, Cikeas, Bogor, Minggu (23/7/2023).
Proses pemakaman Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Rabu (26/7/2023) (kanan) dan jenazah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (Bripda Nico) saat disemayamkan di rumah duka Komplek BTN Telkom, Desa Paal, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat. Bripda Nico diduga tewas ditembak seniornya di Rusun Polri, Cikeas, Bogor, Minggu (23/7/2023). (Istimewa/ Tribunpontianak.id)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas