Kepala Desa Kiarasari Bogor Ungkap Alasan 4 Warganya Jadi Penambang Emas di Banyumas
Kepala Desa Kiarasari, Jaro Ahyar mengatakan empat orang warganya tersebut memang sengaja memilih pekerjaan menambang emas.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Empat warga Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi penambang emas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Diketahui, 8 pekerja galian tambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah hingga kini belum berhasil dievakuasi sejak (26/7/2023).
Baca juga: 8 Penambang Emas di Banyumas Belum Berhasil Dievakuasi, Ini Harapan Keluarga
Kepala Desa Kiarasari, Jaro Ahyar mengatakan empat orang warganya tersebut memang sengaja memilih pekerjaan menambang emas.
Empat orang warga Kiasari ini tertimbun bersama empat orang warga lainnya.
Empat warga lainnya diketahui masih berasal dari kecamatan yang sama namun desanya yang berbeda.
Sampai saat ini, Kamis (27/7/2023) mereka masih tertimbun di tambang emas.
"Ya memang sengaja bekerja di sana. Itu hak mereka juga. Namanya warga kan pasti mencari nafkah dimana saja," kata Jaro Ahyar.
Ahyar menambahkan, di tambang emas sana (Banyumas) warganya ini bekerja secara serabutan.
Jika ada panggilan menambang di lubang emas rakyat itu, mereka akan bekerja.
"Biasanya kalau pekerjaan kaya mereka gini, ada rekannya yang lebih dulu kerja di tambang emas itu," katanya.
Baca juga: Sudah 40 Jam Terjebak di Lubang Tambang Emas Ilegal di Banyumas, 8 Pekerja Belum Berhasil Dievakuasi
Hal itu terus dilakukan sejak empat bulan yang lalu.
Selain alasan mencari nafkah, Ahyar mengakui, bahwa di Kiarasari ini tidak ada pekerjaan yang tepat untuk warganya itu.
Alhasil, warganya ini memilih untuk merantau ke Banyumas.
"Yamungkin gini salah satunya di sini (kiarasari) kami mengakui bahwa disini belum menciptakan lapangan kerja. Satu itu," ungkapnya.