Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Mutilasi di Sleman Disebut sedang Teliti soal LGBT, Kampus: Mungkin Masuk ke Kelompok Itu

Pihak UMY menyebut, korban mutilasi di Sleman sedang meneliti soal LGBT di DIY, sebelum ditemukan tewas termutilasi.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Korban Mutilasi di Sleman Disebut sedang Teliti soal LGBT, Kampus: Mungkin Masuk ke Kelompok Itu
TribunJogja.com/Miftahul Huda/Ahmad Syarifudin
Dua pelaku mutilasi di Sleman dihadirkan di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023) (kiri). Petugas menunjukkan lokasi penemuan potongan tubuh milik mayat diduga korban mutilasi di Turi Sleman, Rabu (12/7/2023) malam (kanan). - Pihak UMY menyebut, korban mutilasi di Sleman sedang meneliti soal LGBT di DIY, sebelum ditemukan tewas termutilasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus mutilasi terhadap mahasiswa asal Pangkalpinang, RTA (20) di Kabupaten Sleman, Yogyakarta terungkap.

Diketahui, kasus ini terbongkar dari temuan sejumlah potongan tubuh di Kapanewon Turi, Kabupaten, Sleman pada Rabu (12/7/2023) lalu.

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap dan menetapkan dua tersangka yakni W (20) dan RD (28).

Dari hasil penyelidikan sementara, pembunuhan itu dilatarbelakangi aktivitas tak wajar yang dilakukan korban dan pelaku.

Kabar terbaru, sebelum tewas, korban sedang melakukan penelitian terkait kelompok LGBT di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Penelitian itu dilakukan korban sejak tiga bulan lalu.

Baca juga: Soal Sisa Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Sleman Belum Ditemukan, Polda DIY Bilang Begini

Demikian disampaikan oleh Wakil Rektor V Bidang Kerja Sama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Nurmandi.

Berita Rekomendasi

"Namanya meneliti, ya harus mencari informasi. Ia mungkin masuk ke kelompok itu," ujarnya, dilansir TribunJogja.com.

Pihak kampus, kata Achmad, turut melakukan penelusuran terkait hal tersebut.

Dugaan sementara, kata Achmad, RTA menjadi korban ketika masuk langsung ke lingkaran kelompok LGBT untuk melakukan penelitian.

"Ya indikasinya seperti itu lho kalau misalnya dia itu LGBT ndak mungkin."

"Nggak sejajar kok itu kan pengangguran kabeh sik pelaku. Kalau LGBT itu kan sejajar mahasiswa dengan mahasiswa," paparnya.

"Jadi itu yang gak wajar (perbedaan status sosial) begitu, makanya karena informasi dari pelaku, karena korban yang sudah meninggal," tambahnya.

Sementara itu, penyidik kepolisian Polda DIY telah mencukupi barang bukti atas perkara tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas