Banyaknya Sampah di Sungi Deli di Medan, Masih Menumpuk Padahal Sudah Dibersihkan Bulan Lalu
Komunitas Gerakan Bersih Sungai atau Geber's lakukan pembersihan Sungai Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (30/7/2023).
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Komunitas Gerakan Bersih Sungai atau Geber's lakukan pembersihan Sungai Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (30/7/2023).
Dalam sekali pembersihan, 175 kilogram sampah dibersihkan.
Sampah-sampah tersebut dipungut hanya pada jarak 1,5 kilometer saja.
Sementara itu, bentang luas Sungai Deli hampir sebahagian mengelilingi Kota Medan.
Menurut Lukman, tim Gerakan Bersih Sungai atau Geber's, aksi pungut sampah di Sungai Deli ini bagian dari kegiatan peringatan Hari Sungai Sedunia.
"Sampai sekarang belum banyak perubahan prilaku masyarakat (buang sampah di sungai). Ini bisa kita buktikan dengan masih banyaknya sampah di tepian dan tengah sungai," kata Lukman, Minggu (30/7/2023).
Baca juga: Kisah Mengharukan! Seekor Anjing Selamatkan Bayi yang Dibuang Orang Tuanya di Tempat Sampah
Lukman mengatakan, sudah sepatutnya warga Kota Medan tidak membuang sampah ke sungai.
Sebab, kata dia, selama ini sudah ada petugas pemungut sampah yang sering datang ke lingkungan.
Jadi, Lukman berharap kedepan pemerintah juga dapat memfasilitasi atau membentuk patroli sungai.
"Kerjasama semua pihak untuk ikut serta dalam kegiatan pelestarian sungai yang konsisten dan berkesinambungan. Agar terciptanya budaya baru, seperti menghargai sungai sebagai sumber kehidupan dan sumber peradaban," pungkasnya.
Sempat Dibersihkan Bulan Juni Lalu
Gerakan Bersih Sungai (Geber's) bersama 21 elemen komunitas lainnya memperingati Hari Lingkungan Hidup dengan mengutip sampah serta memberi edukasi kepada masyarakat di Sungai Deli, Minggu (11/6/2023).
Pencemaran lingkungan yang terjadi di sepanjang aliran Sungai Deli sudah berlangsung cukup lama.
Dampak buruk pencemaran yang dirasakan bersama, mendorong individu-individu yang tergabung dalam beberapa komunitas yang mengusung isu yang sama untuk bergerak.
Sekretaris Gerakan Bersih Sungai, Adam Briyan menyampaikan, kegiatan diisi dengan beberapa agenda, mulai dari penanaman pohon di belakang Istana Maimun, kemudian long march, dan menyusuri sungai.
"Kita ada long march dari Istana Maimun sampai Avros, disini kita bukan hanya sekedar jalan, tapi menyampaikan terkait kepeduliam kita terhadap Sungai Deli. Kemudian susur sungai, kita membersihkan pinggiran sungai, di mana disitulah pokok sampahnya. Setelah susur sungai kita diskusi terkait lingkungan, dan tujuan dari Gebers ini adalah agar kita peduli terhadap sungai," ujarnya.
Baca juga: KLHK Apresiasi Kerja Sama Le Minerale dan PT Polindo Utama: Dukung Upaya Mengurangi Sampah Nasional
Menyambut Hari Lingkungan Hidup, komunitas-komunitas yang memiliki tujuan yang sama bersatu mengusung sebuah gerakan yang disebut Gerakan Bersih Sungai Deli.
Gerakan ini mengajak siapa saja yang peduli dengan lingkungan, khususnya sepanjang aliran Sungai Deli untuk berkontribusi.
"Kalau Sungai Deli sudah meluap Medan banjir, jadi ini adalah bentuk mengatasi banjir di Kota Medan. Direncanakan akan berlanjut bukan hanya di satu kali kegiatan saja, dimana kami mengajak semua elemen untuk kegiatan ini, bahkan tadi anak-anak TK juga ikut serta susur sungai, yang paling penting kepada anak Melenial, agar lebih peduli dengan lingkungan," jelasnya.
Sampai saat ini penduduk yang tinggal di tepi Sungai Deli masih kerap membuang sampah sembarangan ke sungai.
Kebiasaan ini tentunya menjadi masalah ketika bicara dampak buruknya.
Terinspirasi dari pertanyaan "bagaimana membangun sebuah kultur baru" yang diharapkan bisa memberikan perubahan meskipun harus memakan waktu yang tidak sebentar.
"Kami percaya ketika dikerjakan secara sukarela, kolektif dan berkesinambungan akan ada perubahan ke arah yang lebih baik," tambahnya.
Gerakan Bersih Sungai Deli dilaksanakan dengan metode susur sungai menggunakan perahu dan ban apung yang disiapkan secara kolektif dan swadaya.
Rute susur sungai yang dilalui, mulai dari jembatan Avros sampai di Istana Maimoon.
Jenis sampah yang diangkut adalah sampah rumah tangga dan sampah lainnya.
Para inisator dari gerakan ini berharap hasil dari kegiatan ini mampu menumbuhkan kepedulian bagi siapa saja agar mampu menjaga kelestarian Sungai Deli secara sukarela dan berkesinambungan dengan harapan menjaga kelestarian Sungai Deli akan menjadi budaya masyarakat yang bersinggungan langsung dengan Sungai Deli.
"Selain itu kegiatan susur sungai ini menjadi upaya kami dalam pencegahan dan penanggulangan bencana luapan air sungai yang sering terjadi di sungai Deli," tutur Adam.
Upaya lain demi melestarikan lingkungan di sepanjang aliran Sungai Deli tidak hanya berhenti sampai disitu saja.
Implementasi dari kegiatan semisal pengumpulan atau pengolahan limbah plastik dengan tujuan reward atau benefit yang diberikan secara langsung juga sudah pernah diterapkan di beberapa titik sepanjang aliran Sungai Deli melibatkan masyarakat sekitar.
Adam mengatakan, sering kali program semacam ini terkendala pada urusan teknis di lapangan, sehingga terhambat untuk berjalan secara berkesinambungan.
"Kami berharap melalui kegiatan ini pula seluruh unsur masyarakat termasuk pemerintah memanfaatkan kesempatan untuk re-thinking guna menentukan tahap berikutnya dari apa yang sudah pernah berjalan sebelum membicarakan hal-hal yang baru," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kotor dan Joroknya Sungai Deli, 175 Kg Sampah Terkumpul Hanya Jarak 1,5 Kilometer dan Peringati Hari Lingkungan Hidup, Geber's Gelar Aksi Bersih-bersih Sampah di Sungai Deli