Kepribadian Dokter Makmur Pelaku Pemukulan Balita di Makassar, Emosi Permainan Catur Diganggu
Dokter Makmur dipecar dari RSU Bahagia Makassar lantaran melakukan pemukulan ke balita. Selain dipecat, ia juga terancam pidana.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pemukulan terhadap balita tiga tahun diduga dilakukan oleh seorang dokter di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dokter bernama Makmur tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Makassar karena perbuatannya.
Aksi pemukulan balita terjadi di warung kopi Nonna yang terletak di Jalan Anggrek Raya, Makassar, Kamis (27/7/2023).
Selain terancam pidana, dokter Makmur juga dipecat dari RSU Bahagia, Makassar setelah aksi pemukulan balita viral di media sosial.
Konsultan Hukum RSU Bahagia, Muhammad Fakhruddin membenarkan dokter Makmur sudah dipecat dari jabatan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia.
Baca juga: Biadab, Wakil Direktur Rumah Sakit di Makassar Pukul Balita 2 Tahun Gara-gara Bidak Catur
Selama bekerja di RSU Bahagia, dokter Makmur dianggap sebagai dokter yang memiliki dedikasi tinggi.
Namun, dalam beberapa hari terakhir dokter Makmur terlihat murung dan diduga mengalami depresi.
"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah."
"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," ungkapnya, Minggu (30/7/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.
Muhammad Fakhruddin menambahkan dokter Makmur pergi ke warung kopi untuk menenangkan pikiran dengan bermain catur.
Emosi dokter Makmur naik lantaran permainan caturnya diganggu oleh balita anak dari pemilik warkop.
"Jadi karena mungkin dia ada masalah tujuan datang ke warkop untuk refreshing minum kopi sambil main catur."
"Tapi tiba-tiba ada anak yang menggangu dengan refleks dia melakukan tindakan seperti itu," lanjurnya.
Baca juga: Sosok Dokter M, Terduga Pelaku Pemukulan Balita, Bekerja di Rumah Sakit Swasta Makassar
Dokter Makmur Dipecat