Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teriakan Pilu Ibu Korban Pembunuhan di Kota Ambon, Pertanyakan Sikap Pelaku yang Minta Dihormati

Remaja berinisial RRS (15) dianiaya hingga tewas oleh AT (25) yang merupakan anak Ketua DPRD Kota Ambon

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Teriakan Pilu Ibu Korban Pembunuhan di Kota Ambon, Pertanyakan Sikap Pelaku yang Minta Dihormati
Kolase Tribunnews/ist
Ibu korban pemukulan oleh anak Ketua DPRD Ambon menangis histeris, AT (25) tersangka pelaku penganiayaan dan pemakaman korban RRS (15) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Remaja berinisial RRS (15) hingga tewas di tangan AT (25) yang merupakan anak Ketua DPRD Kota Ambon.

RRS tewas gegara tak menegurnya saat masuk kompleks.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Talake tepatnya di Asrama Polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIT.

Korban dipukuli oleh pelaku di bagian kepala yang membuatnya tidak sadarkan diri dan menghembuskan nafas terakhir tidak berapa lama setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Meninggalnya RRS jadi pukulan bagi ibu korban, Inanet Loho. 

Video tangisan histeris Ibu korban penganiayaan oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon menyebar luas diberbagai grup WhatsApp dan lainnya.

BERITA TERKAIT

Tampak ibu korban, Inanet Loho menangis histeris tak kuasa melepas kepergian sang anak.

Baca juga: Anak Ketua DPRD Kota Ambon Aniaya Remaja hingga Tewas: Hasil Autopsi hingga Kecaman Berbagai Pihak

"Beta seng (tidak) ikhlas dunia akhirat. Beta seng ikhlas ose (kamu) pukul Beta punya anak," teriak Inanet sambil menangis.

Masih dalam video, sang ibu menyesalkan kejadian yang dialami anaknya.

"Ya Allah, Beta orang susah. Besarkan anak supaya menyelesaikan sekolah. Tapi belum selesai, sudah pergi dan tak pernah kembali," lirihnya.

Ia juga mempertanyakan sikap pelaku yang menurutnya menuntut untuk dihormati.

"Ose tuntut hormat apa? Barang ose siapa?" teriaknya lagi menggunakan melayu Ambon.

Diberitakan, Ketua DPRD Ambon, Elly Toisuta mengaku prihatin sekaligus berbelasungkawa atas meninggalnya pelajar RRS (16) pasca dianiaya AT (25).

 Hal itu disampaikan dalam video yang beredar di sosial media, Selasa (1/8/2023).

"Saya atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, menyampaikan turut berbelasungkawa sedalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum Husnul Khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," ucap Elly.

Kasatreskrim Polresta Ambon Kompol Beni mengatakan ada pendarahan di otak bagian belakang kepala korban pemukulan.

Merujuk hasil outopsi jenazah korban RRS di rumah sakit Bhayangkara Tantui Ambon, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Tampang Anak Ketua DPRD Ambon yang Aniaya Remaja hingga Tewas, Keluarga Sampaikan Belasungkawa

Penyebab pendarahan di kepala itu diduga kuat akibat hantaman benda tumpul. 

“Sejauh ini dari hasil otopsi selama dua jam kemarin pada bagian badan dan kepala, ternyata terdapat pendarahan di bagian otak belakang korban,’ ujar Kompol Beni kepada TribunAmbon.com, Selasa (1/8/2023) siang.

Tidak dijelaskan detil pendarahan di otak korban.

"Nanti dibuka pada sidang di pengadilan,” tuturnya.

Hanya dipastikan, kasus ini sedang berproses, semalam sudah gelar perkara dan penetapan AT sebagai tersangka.

AT juga sudah ditahan dan disangkakan pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

 “Kasus ini akan dibuka secara terang benderang sesuai perintah Kapolda Maluku bahwa Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di mata hukum,” tutupnya.

Ramai di Media Sosial

Kasus penganiayan oleh anak kandung ketua DPRD Kota Ambon ramai dibicarakan di Platform jejaring sosial Twitter, Selasa (01/08/2023).

Salah satunya dari akun @Heraloebss yang cuitannya dibagikan 3.579 kali dengan 599.000 kali penanyangan.

Dalam cuitanya @Heraloebs mengatakan Pelajar di Ambon usia 15 tahun tewas usai dipukuli, "Pelaku diduga anak ketua DPRD yang hidup & makannya dari duit rakyat, Pelaku memukuli korban hingga lehernya Patah & akhirnya Tewas, Motif pemukulan karena Korban tidak menyapa Pelaku,".

Tidak berapa lama diunggah, ribuan komentar tanggapan membanjiri kolom komentar, mulai dari kecaman hingga ungkapan sungkawa terhadap keluarga korban yang ditinggal.

"Gila hormat banget, malu sama anak pejabat yang lain berusaha jaga nama baik ortu," cuit @zcute.

"Ya allah nak, nyawamu dianggap mainan sama dia. Hanya gara2 tidak disapa, engkau pergi untuk selamanya, Hukum pelaku!!!," @revaadinda01. (Tribun Ambon/M Fahroni Slamet/Ode Alfin Risanto/Rahmat Tutupoho) 

Sumber: Tribun Ambon
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas