Markus Tewas Diduga Dianiaya Aparat, Warga Blokade Jalan, Dandim Janji Tindak Tegas Oknum Terlibat
Markus Kamisopa (26), warga Kampung Poumako, Distrik Mimika Timur, Provinsi Papua Tengah tewas diduga akibat dianiaya oknum aparat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Markus Kamisopa (26), warga Kampung Poumako, Distrik Mimika Timur, Provinsi Papua Tengah tewas diduga akibat dianiaya oknum aparat.
Warga yang tak terima dengan kematian Markus akibat penganiayaan ini melakukan blokade Jalan Poros Mapurujaya.
Baca juga: Tenaga Medis dan Pelajar Kena Pukul Oknum Aparat di Tragedi Kanjuruhan, Kini Minta Perlindungan LPSK
Ayah korban Markus, Yohanis Kamisopa (57) mengatakan dirinya mengetahui sang anak meninggal setelah menerima laporan dari warga.
Dia kemudian bergegas ke lokasi kejadian dan melihat kondisi anaknya sudah lemas.
"Saya langsung lemas dan keringat dingin saat lihat anak saya terkapar dengan kondisi tidak bernyawa lagi. Warga sekitar sampaikan anak saya dianiaya oleh empat orang oknum aparat," ungkap Yohanis Kamisopa (57), ayah korban Markus kepada Tribun-Papua.com di RSUD Mimika.
Meski begitu Yohanis mengaku tidak melihat secara langsung di lokasi kejadian saat peristiwa penganiayaan itu terjadi.
Begitu pun terkait pelaku yang diduga aparat, diketahuinya dari informasi warga di lokasi kejadian.
Saat kejadian, Markus disebut-sebut sedang dalam kondisi mabuk.
Hal ini dibenarkan Yohanis.
Dia mengatakan anaknya dalam kondisi mabuk usai minum miras dengan temannya.
Baca juga: Terduga Copet Tewas Dianiaya Sejumlah Sekuriti Ancol
Bermula dari Aksi Pelemparan Kios
Menurut Yohanis, peristiwa penganiayaan ini dipicu oleh peristiwa pelemparan atap kios warga.
Awalnya salah seorang rekan korban melempar atap kios warga.
Akibatnya pemilik kios tak terima.
Selang beberapa waktu kemudian, muncul lima orang diduga oknum aparat.
Mereka kemudian langsung menganiaya korban hingga tewas.
Yohanis mengakatan tidak ditemukan luka di tubuh korban.
Namun terdapat lebam bekas penganiayaan tampak sangat jelas pada leher bagian kanan.
"Intinya bukan anak saya lempar atap kios itu, tetapi kenapa mereka aniaya anak saya hingga tewas," tanya Yohanis didampingi istrinya, Frederika Nawatipa (52).
Yohanis dan keluarga sangat menyesalkan aksi penganiayaan dilakukan oknum aparat tersebut.
Menurutnya, sebagai aparat harus menasihati orang mengkonsumsi miras agar tidak membuat gaduh.
"Mereka kan aparat, harusnya meredakan situasi bukan menganiaya, apalagi anak saya sampai tewas,” katanya.
Baca juga: Jadi Korban Penganiayaan di Acara Diskusi GMPG, Juru Kamera Kompas TV Lapor ke Polda Metro Jaya
Yohanis meminta agar pihak berwajib mengusut tuntas kejadian ini.
Ia juga meminta pertanggungjawaban atas kejadian tersebut.
"Pokoknya saya tidak terima anak saya dianiaya hingga tewas. Apalagi anak saya ini tulang punggung membantu keluarga," ungkapnya.
Atas kejadian itu keluarga korban melakukan aksi blokase setelah jenazah dibawa ke RSUD Mimika guna dilakukan visum.
Usai dari RSUD Mimika, jenazah dibawa ke rumah duka Kampung Poumako.
Kabarnya saat di lokasi, keluarga korban dilarang untuk menggambil foto dan video saat korban masih tergeletak.
Pengakuan Korban Lain
Sementara itu, korban penganiayaan bernama Deki Akum mengaku dirinya juga dianiaya saat tertidur lelap di rumah almarhum Markus.
Menurutnya saat itu ada dua oknum aparat datang secara paksa membangunkannya.
Dia pun langsung dianiaya hingga mengalami memar di bagian dahi, luka bibir atas hingga keluar darah di hidung.
"Saya tidak tahu apa-apa. Saat itu saya ditarik dalam keadaan tidur, mereka pegang kedua tangan dan pukul," ujar Deki.
Tiba di gerbang Kompi A atau biasa disebut LS sekitar satu jam keluarga korban melakukan aksi dan meminta para pelaku betanggungjawab.
Tindak Tegas Oknum Terlibat
Terpisah Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf Dwi Cahyadi mengaku belum mengetahui kronologis kejadian penganiayaan tersebut.
Terkait kejadian ini pihaknya akan melakukan penyelidikan agar semuanya mejadi terang benderang.
Dandim memastikan jika ada oknum TNI yang terlibat akan ditindaklanjuti sesuai aturan.
"Jadi apabila ada oknum anggota terlibat, akan kami lakukan tindakan sesuai aturan," ujarnya.
Diketahui akibat peristiwa itu Kodim 1710/Mimika dan Distrik Mimika Timur telah menyiapkan bantuan logistik bagi keluarga korban, tenda serta pengamanan selama kedukaan.
Sumber: Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul BREAKING NEWS: Pemuda di Mimika Tewas, Penganiayaan Diduga Oknum Aparat: Berujung Blokade Jalan