Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Markus Tewas Diduga Dianiaya Aparat, Warga Blokade Jalan, Dandim Janji Tindak Tegas Oknum Terlibat

Markus Kamisopa (26), warga Kampung Poumako, Distrik Mimika Timur, Provinsi Papua Tengah tewas diduga akibat dianiaya oknum aparat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Markus Tewas Diduga Dianiaya Aparat, Warga Blokade Jalan, Dandim Janji Tindak Tegas Oknum Terlibat
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Seorang pemuda bernama Markus Kamisopa (26), warga Kampung Pomako, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah meninggal dunia diduga dianiaya oknum aparat, Rabu (2/8/2023). Warga yang tak terima dengan kematian Markus akibat penganiayaan ini melakukan blokade Jalan Poros Mapurujaya. 

TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Markus Kamisopa (26), warga Kampung Poumako, Distrik Mimika Timur, Provinsi Papua Tengah tewas diduga akibat dianiaya oknum aparat.

Warga yang tak terima dengan kematian Markus akibat penganiayaan ini melakukan blokade Jalan Poros Mapurujaya.

Baca juga: Tenaga Medis dan Pelajar Kena Pukul Oknum Aparat di Tragedi Kanjuruhan, Kini Minta Perlindungan LPSK

Ayah korban Markus, Yohanis Kamisopa (57) mengatakan dirinya mengetahui sang anak meninggal setelah menerima laporan dari warga.

Dia kemudian bergegas ke lokasi kejadian dan melihat kondisi anaknya sudah lemas.

"Saya langsung lemas dan keringat dingin saat lihat anak saya terkapar dengan kondisi tidak bernyawa lagi. Warga sekitar sampaikan anak saya dianiaya oleh empat orang oknum aparat," ungkap Yohanis Kamisopa (57), ayah korban Markus kepada Tribun-Papua.com di RSUD Mimika.

Meski begitu Yohanis mengaku tidak melihat secara langsung di lokasi kejadian saat peristiwa penganiayaan itu terjadi.

Begitu pun terkait pelaku yang diduga aparat, diketahuinya dari informasi warga di lokasi kejadian.

BERITA REKOMENDASI

Saat kejadian, Markus disebut-sebut sedang dalam kondisi mabuk.

Hal ini dibenarkan Yohanis.

Dia mengatakan anaknya dalam kondisi mabuk usai minum miras dengan temannya.

Baca juga: Terduga Copet Tewas Dianiaya Sejumlah Sekuriti Ancol

Bermula dari Aksi Pelemparan Kios

Menurut Yohanis, peristiwa penganiayaan ini dipicu oleh peristiwa pelemparan atap kios warga.

Awalnya salah seorang rekan korban melempar atap kios warga.

Akibatnya pemilik kios tak terima.

Selang beberapa waktu kemudian, muncul lima orang diduga oknum aparat.

Seorang pemuda bernama Markus Kamisopa (26) merupakan warga Kampung Pomako meninggal dunia diduga dianiaya oknum aparat. Akibat kejadian tersebut, warga setempat melakukan blokade (palang) Jalan Poros Mapurujaya lantaran tidak terima dengan kejadian tersebut.
Seorang pemuda bernama Markus Kamisopa (26) merupakan warga Kampung Pomako meninggal dunia diduga dianiaya oknum aparat. Akibat kejadian tersebut, warga setempat melakukan blokade (palang) Jalan Poros Mapurujaya lantaran tidak terima dengan kejadian tersebut. (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)

Mereka kemudian langsung menganiaya korban hingga tewas.

Yohanis mengakatan tidak ditemukan luka di tubuh korban.

Namun terdapat lebam bekas penganiayaan tampak sangat jelas pada leher bagian kanan.

"Intinya bukan anak saya lempar atap kios itu, tetapi kenapa mereka aniaya anak saya hingga tewas," tanya Yohanis didampingi istrinya, Frederika Nawatipa (52).

Yohanis dan keluarga sangat menyesalkan aksi penganiayaan dilakukan oknum aparat tersebut.

Menurutnya, sebagai aparat harus menasihati orang mengkonsumsi miras agar tidak membuat gaduh.

"Mereka kan aparat, harusnya meredakan situasi bukan menganiaya, apalagi anak saya sampai tewas,” katanya.

Baca juga: Jadi Korban Penganiayaan di Acara Diskusi GMPG, Juru Kamera Kompas TV Lapor ke Polda Metro Jaya

Yohanis meminta agar pihak berwajib mengusut tuntas kejadian ini.

Ia juga meminta pertanggungjawaban atas kejadian tersebut.

"Pokoknya saya tidak terima anak saya dianiaya hingga tewas. Apalagi anak saya ini tulang punggung membantu keluarga," ungkapnya.

Atas kejadian itu keluarga korban melakukan aksi blokase setelah jenazah dibawa ke RSUD Mimika guna dilakukan visum.

Usai dari RSUD Mimika, jenazah dibawa ke rumah duka Kampung Poumako.

Kabarnya saat di lokasi, keluarga korban dilarang untuk menggambil foto dan video saat korban masih tergeletak.

Pengakuan Korban Lain

Sementara itu, korban penganiayaan bernama Deki Akum mengaku dirinya juga dianiaya saat tertidur lelap di rumah almarhum Markus.

Menurutnya saat itu ada dua oknum aparat datang secara paksa membangunkannya.

Dia pun langsung dianiaya hingga mengalami memar di bagian dahi, luka bibir atas hingga keluar darah di hidung.

"Saya tidak tahu apa-apa. Saat itu saya ditarik dalam keadaan tidur, mereka pegang kedua tangan dan pukul," ujar Deki.

Tiba di gerbang Kompi A atau biasa disebut LS sekitar satu jam keluarga korban melakukan aksi dan meminta para pelaku betanggungjawab.

Tindak Tegas Oknum Terlibat

Terpisah Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf Dwi Cahyadi mengaku belum mengetahui kronologis kejadian penganiayaan tersebut.

Terkait kejadian ini pihaknya akan melakukan penyelidikan agar semuanya mejadi terang benderang.

Dandim memastikan jika ada oknum TNI yang terlibat akan ditindaklanjuti sesuai aturan.

"Jadi apabila ada oknum anggota terlibat, akan kami lakukan tindakan sesuai aturan," ujarnya.

Diketahui akibat peristiwa itu Kodim 1710/Mimika dan Distrik Mimika Timur telah menyiapkan bantuan logistik bagi keluarga korban, tenda serta pengamanan selama kedukaan.

Sumber: Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul BREAKING NEWS: Pemuda di Mimika Tewas, Penganiayaan Diduga Oknum Aparat: Berujung Blokade Jalan

Sumber: Tribun Papua
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas