Viral Konser di Halaman Rumah Sakit, Pihak RSUD Sebut Cuma Hiburan, Warga: Yang Sehat Aja Terganggu
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Bangil mengatakan, itu bukan konser tapi hiburan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Sebuah konser yang digelar di halaman RSUD Bangil, Pasuruan viral di media sosial.
Bukannya mendapat apresiasi, konser tersebut malah dihujani kritik.
Baca juga: Kemenkes Soroti Konser Band Kotak di RSUD Bangil Pasuruan, Singgung soal Etika
Pasalnya, konser tersebut diduga kuat menganggu kenyamanan pasien yang sedang terkapar di ruang perawatan.
Diketahui, konser musik tersebut menghadirkan band beraliran Rock yakni Kotak.
Saya merasakan betapa dasyatnya sound konser opening di RSUD bangil, yang sehat aja terganggu apalagi yang sakit di dalam pasti terganggu
Konser Band Kotak tersebut dilakukan dalam rangka peresmian gedung rawat jalan dan peresmian logo baru RSUD Bangil, pada Rabu (2/8/2023) malam.
Baca juga: Viral Konser di Halaman RSUD Bangil, Dihadiri Bupati Pasuruan, Band Kotak Ungkap Kronologinya
Manajemen RSUD Bangil Bantah Gelar Konser
Manajemen RSUD Bangil memberikan klarifikasi.
Tri Agung, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Bangil mengatakan, itu bukan konser tapi hiburan untuk tenaga kesehatan (nakes).
“Itu bukan konser tapi hiburan. Karena acaranya peresmian gedung dan logo,” katanya.
Humas RSUD Bangil, M Hayat menambahkan, salah satu alasan lain menghadirkan band dalam acara ini adalah karena ada peresmian gedung baru, agar ada semangat baru, spirit baru.
Disampaikannya, pandemi yang terjadi dua tahun lalu sedikit banyak menguras energi. Karena itu, kehadiran band Kotak dimaksudkan sebagai hiburan untuk para nakes (tenaga kesehatan) di sini.
Menurut Hayat, RSUD Bangil memiliki nakes lebih dari seribu orang. Sebagian besar merupakan generasi millenial. Karena itu, konsep hiburan yang dihadirkan menyesuaikan dengan selera mereka.
“Keputusan untuk mendatangkan band itu pun diputuskan dalam rapat manajemen dipersiapkan sejak lama. Tapi apa yang disampaikan ini bukan berarti sebagai pembenaran. Ini jadi pembelajaran,” tuturnya.