Penampakan Bom Panci Buatan Warga Boyolali, Isinya Paku Payung, Besi, Kaca hingga Bahan Kimia
Penampakan isi bom panci berdaya ledaktinggi yang dibuat para tersangka teroris yang diamankan Densus 88 dari Sukoharjo dan Boyolali.
Editor: Theresia Felisiani
"Kalau istrinya ibu rumah tangga, anaknya ada 3. 1 anak dipondokkan," paparnya.
Didapatkan pula informasi dari Slamet, kalau S sendiri belum pernah ikut terlibat kasus kejahatan.
"Belum pernah terlibat kejahatan (S), setahu kami dia di bidang keagamaan agak kental," ucapnya.
Ia menggambarkan sosok S tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga, apalagi aktif di kegiatan agama di desa.
"Justru jarang, cuma (tahu) pakaian saja sama celana jegrang. Tapi kalau aktif keagamaan di luar desa kurang tahu," ungkapnya.
Menyikapi adanya kejadian tersebut, Slamet juga memberi pesan ke warga masyarakat agar selalu berhati-hati.
"Apalagi keterkaitan dengan teroris, jangan coba-coba lah. Kita harus dalam bermasyarakat yang baik, sesuai ajaran dan aturan pemerintah yang ada," pungkasnya.
Murid Dr. Azahari, Polisi Sebut Ahli Bom dan Teror
Ketua kelompok teroris di Solo dan sekitarnya berinisial S ditangkap Densus 88.
S masih termasuk dalam jaringan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Agus Muslim.
Di Solo dan sekitarnya, S berperan menjadi ketua kelompok atau disebut amir kelompok kecil.
PPID Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan, S belajar merakit bom sudah lama.
"S ini adalah keturunan atau anak didik dari dedengkot ahli bom dan teror. Kita tahu Dr. Azahari," terangnya.
Dokter Azahari ini punya kader. Kadernya inilah guru dari S.
S sudah lama berlatih membuat bahan-bahan, membuat switching, membuat paketnya, hingga seseorang pelaku bom bunuh diri siap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.