Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Apa Kabar Muhammad Karunia, Bayi Kembar Siam Berkaki Enam Asal Lombok Timur Pasca Operasi Pemisahan?

Muhammad Karunia berhasil dipisahkan dari kembarannya yang juga disebut sebagai 'parasit' karena hanya memiliki organ tangan dan kaki.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Apa Kabar Muhammad Karunia, Bayi Kembar Siam Berkaki Enam Asal Lombok Timur Pasca Operasi Pemisahan?
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)
Sri Nurul Hidayati menggendong anaknya Muhammad Karunia, bayi kembar siam yang lahir di Lombok Timur 11 November 2022. Kini bayi Muhammad Karunia akan menjalani perawatan intensif di ruang ICU pasca operasi pemisahan. 

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Apa kabar Muhammad Karunia, bayi kembar siam yang memiliki kaki enam asal Lombok Timur pasca menjalani operasi pemisahan, Sabtu (5/8/2023) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat?

Proses operasi pemisahan berlangsung sukses.

Muhammad Karunia berhasil dipisahkan dari kembarannya yang juga disebut sebagai 'parasit' karena hanya memiliki organ tangan dan kaki tanpa bagian kepala dan tubuh.

Pemisahan bayi kembar siam Muhammad Karunia tersebut berlangsung hingga enam jam, Sabtu pekan lalu.

Baca juga: Muhammad Karunia Bayi Kembar Siam Kaki Enam Asal Lombok Timur Jalani Operasi Pemisahan Selama 12 Jam

Namun secara keseluruhan, proses operasi berlangsung hingga 12 jam lamanya.

Kini bayi Muhammad Karunia yang lahir pada 11 November 2022 lalu akan menjalani perawatan intensif di ruang ICU pasca operasi pemisahan.

Perawatan intensif dilakukan untuk mengetahui perkembangan dari hasil operasi pemisahan tersebut.

Berita Rekomendasi

Ketua tim dokter operasi dr Poerwadi mengatakan, kondisi bayi kembar siam Muhammad Karunia ini terbilang unik.

Sebab belum ada kondisi bayi seperti kondisi yang dialami Muhammad Karunia, sehingga ini menjadi yang pertama baik, di NTB maupun daerah lain.

"Ini unik, belum ada yang seperti ini," jelas dokter senior asal Surabaya tersebut.

Selain unik, proses operasi Karunia diakui Dokter Poerwadi tergolong berat.

Bayi kembar siam tersebut memiliki organ tubuh yang saling berhubungan antara bagian tubuh yang normal dan parasitnya.

Baca juga: RSUD Provinsi NTB Bentuk Tim Beranggotakan 8 Dokter Spesialis Operasi Bayi Kembar Siam Berkaki Enam

Akibatnya tim dokter sempat kesulitan untuk menemukan jalur beberapa organ tubuh.

Diketahui bayi tersebut memiliki tiga ginjal, dua kantung kemih dan lubang anus yang kecil.

"Untuk saya ini yang paling rumit, tapi alhamdulillah tidak menyangkut nyawa," kata Poerwadi.

Punya Tiga Ginjal

Sementara itu spesialis urologi RSUD Provinsi NTB, dr Suharjendro mengatakan ada beberapa kendala yang membuat proses pemisahan tersebut berlangsung lama.

Di antaranya bayi kembar siam tersebut memiliki tiga ginjal yang berfungsi normal.

Muhammad Karunia, bayi kembar siam yang memiliki kaki enam asal Lombok Timur, menjalani operasi pemisahan hari ini, Sabtu (5/8/2023) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Karunia diperkirakan akan menjalani operasi pemisahan selama 12 jam dimulai pukul 06.00 Wita.
Muhammad Karunia, bayi kembar siam yang memiliki kaki enam asal Lombok Timur, menjalani operasi pemisahan hari ini, Sabtu (5/8/2023) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Karunia diperkirakan akan menjalani operasi pemisahan selama 12 jam dimulai pukul 06.00 Wita. (FOTO RSUD PROVINSI NTB)

"Itu (operasi) kita mulai jam 08.00 sampai jam 13.00, ada sekitar berapa jam itu," kata spesialis urologi RSUD Provinsi NTB dr Suharjendro, dalam keterangan pers usai oprasi.

Selain itu terdapat dua kantong kemih, sehingga tim dokter mendeteksi bagian bagian yang akan dipisah dari bagian tubuh utamanya bayi atas nama Muhammad Karunia tersebut.

Bagian Tubuh Bayi Diserahkan kepada Keluarga

Sementara itu, spesialis bedah anak dr Sunanto menjelaskan, bagian tubuh bayi yang dipisahkan tersebut akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

"Nanti kita akan serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai ketentuan agama," kata dr Sunanto.

Dokter Sunanto menjelaskan, usai menjalani operasi, pasien bayi kembar siam tersebut akan menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

"Mungkin kita akan lakukan perawatan intensif selama dua atau tiga hari ini di ruang intensif, kemudian nanti di ruang ICU," kata Sunanto.

Kemarin sudah sampai tahap bedah plastik untuk menutupi bekas operasi.

Baca juga: Bayi Kembar Siam di Lombok Disebut Berkaki Enam, Ternyata Satunya Lahir Tanpa Organ Tubuh Lengkap

Tantangan saat Operasi

Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat mengisahkan tantangan saat melakukan operasi pemisahan Muhammad Karunia, Sabtu (5/8/2023).

Dokter spesialis urologi RSUD Provinsi NTB, Suharjendro mengatakan, ada beberapa organ tubuh Karunia yang terhubung dengan kembarannya.

Sebelum dipisahkan, dokter Suharjendro dan tim melakukan observasi terhadap beberapa bagian tubuh bayi kembar siam berkaki enam asal Lombok Timur tersebut.

Muhammad Karunia memiliki tiga ginjal, dua kantung testis, salah satu ginjalnya berada di tengah bagian bawah pusar.

Tim Dokter RSUD NTB Operasi Bayi Kembar Berkaki 6 Muhammad Karunia
Tim dokter RSUD Provinsi NTB yang melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam berkaki enam, Muhammad Karunia, Sabtu (5/8/2023).

Sementara satu kantung testisnya berada di bagian tubuh Karunia dan satunya berada di bagian tubuh kembarannya.

"Kesulitannya karena si anak ini punya tiga ginjal dan saluran ureternya ke bawah, tapi ujung ke bawah itu belum kita ketahui," katanya.

Menurut Suharjendro, untuk manusia normal jumlah kantung kemih hanya satu, dan saluran ureter terhubung langsung dengan ginjal dan kantung kemihnya.

Kembaran Muhammad Karunia Punya Tangan dan Kaki

Dia menjelaskan bahwa bagian tubuh yang utuh dari Karunia disebut sebagai host.

Sementara kembarannya yang hanya memiliki tangan dan kaki disebut parasit.

"Kantong kemihnya ada dua, kalau orang normal kan satu, di kantong kemih yang kanan seharusnya nyambung dengan ureter tetapi sulit sekali menemukan," jelas Suharjendro.

Setelah pembedahan, barulah ditemukan bagian kantung kemih yang kiri terdapat cairan yang menetes seperti urine.

Sehingga dipastikan, cairan tersebut bersumber dari saluran ureternya.

Setelah Suharjendro menemukan ujung dari saluran ureter, yang ternyata terhubung ke kantung kemih sebelah kiri yang berada di bagian tubuh yang disebut parasit dari Karunia.

Selanjutnya Suharjendro bersama 15 dokter lainnya memindahkan saluran ureter tersebut dari kantung kemih yang kiri ke kantung kemih yang kanan yang berada di bagian tubuh inti dari bayi tersebut.

"Itu yang selama ini kita cari, akhirnya itu dipotong kemudian ditanam ke kantong kemih yang kanan," kata Suharjendro.

Ketua tim operasi RSUD Provinsi NTB, dr Sunanto mengatakan secara keseluruhan, operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut berhasil dilakukan.

Ibu Hamil Sebaiknya Rutin USG

Ketua tim dokter operasi dr Poerwadi berpesan kepada ibu hamil di NTB, agar rutin USG sejak usia kehamilan masih dini.

Sehingga terdeksi secepatnya jika ditemukan adanya 2 janin dalam kandungan dan dipantau pertumbuhannya sempurna atau tidak.

"Kalau ada, segera melaporkan ke pihak rumah sakit," tegasnya.

Hal ini untuk mencegah terjadinya kembar siam yang memiliki risiko keselamatan yang tinggi.

Selain itu juga, untuk mempersiapkan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan.

"Apabila ada ibu hamil dengan kepala dua yang terdeteksi saat USG, laporlah ke RSUD Provinsi ini. Nanti akan dievaluasi apakah kembar terpisah atau kembar dempet," ujarnya.

Sumber: TribunLombok.com, Robby Firmansyah

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul

Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Berkaki Enam Sukses, Tim Dokter : Ini Kasus yang Unik

Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Kaki Enam Berlangsung 6 Jam, Kembarannya Dimakamkan Keluarga

Kisah Tim Dokter yang Operasi Kembar Siam, Karunia Punya Tiga Ginjal dan Dua Kantung Kemih

Sumber: Tribun Lombok
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas