Pengakuan Maba UIN Surakarta, Dipaksa Panitia Daftar Pinjol, Foto KTP hingga Data Diri Diserahkan
Mahasiswa Baru UIN Surakarta dipaksa mendaftar pinjol oleh panitia ospek. Mereka diwajibkan menyerahkan foto KTP dan data diri.
Editor: Abdul Muhaimin

"Dia mau sembunyi-sembunyi. Kami dapatnya (MoU) bukan dari Dema lho ini. Kami punya cara untuk memperoleh MoU tadi, yang belum dapat kami proposalnya," kata Syamsul Bakri.
Saat ini, dewan kode etik tengah rapat untuk menentukan langkah.
Baca juga: Perusahaan Pinjol jadi Sponsor Ospek UIN Surakarta, Mahasiswa Diwajibkan Unduh dan Daftar Pinjol
Dewan etik akan membahas sanksi apa yang tepat untuk dijatuhkan kepada Dema.
"Dewan kode etik itu hanya rapat ketika indikasi kuat bahwa ada kesalahan pelanggaran aturan atau hukum yang harus diberi sanksi. Kita beberapa kali melakukan rapat ya. Seperti kasus pembuahan," katanya.
"Jadi ketika dewan kode etik rapat pasti nanti ada sanksi," jelasnya.
Dia menyatakan pihak yang paling terkait munculnya kegaduhan ini pun disebut berpotensi mendapatkan sanksi sedang atau berat.
Karena memang, sanksi ringan itu hanya diberikan kepada civitas akademika yang melakukan pelanggaran ringan, seperti ke kampus mengenakan sandal.
Selain itu, kalau potensi sanksi ringan tersebut, dewan Kode Etik tak sampai harus menggelar rapat koordinasi.
"Kalau (sanksi) sedang, dicutikan paksa. Kalau berat ya DO (Drop out). Kalau terkait organisasi, seperti tuntutan mahasiswa. Copot ketua Dema," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Maru UIN Solo Minta Dema Tanggung Jawab Keamanan Data yang Terdaftar Pinjol: Hapus dari Aplikasi
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Geger Ospek UIN Solo Disponsori Pinjol: Maba Dipaksa Senior Serahkan Foto Selfie KTP ke Pinjol
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.