Ponsel Kapolda Jateng Diretas, Tersangka Tertipu Tak Dapat Kuras Saldo, 4 Pelaku Telah Ditahan
Terungkap isi hanphone Kapolda Jateng yang diretas. Para tersangka dapat meraup untung Rp200 juta perbulan dari aksi peretasan handphone.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak empat tersangka kasus peretasan handphone dengan modus membagikan file APK telah diamankan Polda Jateng.
Para tersangka membagikan file APK melalui WhatsApp ke banyak nomor secara acak dan tanpa disadari salah satu nomor yang dikirimi merupakan nomor handphone Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi.
Tersangka yang diamankan yakni RJ (22) dan IW (42), anak dan bapak yang berasal dari Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.
Kemudian HAR, warga Jember, Jawa Timur dan RD, warga Garut, Jawa Barat.
Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, mengatakan keempat tersangka memiliki peran yang berbeda dalam melancarkan aksi peretasan handphone.
Baca juga: Polisi Sebut Dua Pelaku Peretas Kartu Kredit di Jepang Sempat Berprofesi Sebagai DJ di Bali
"Mereka saling kenal. Terbagi dua jaringan, jaringan membuat rekening dan peretasan," paparnya, Selasa (8/8/2023), dikutip dari TribunJateng.com.
Dalam kasus ini, Kapolda Jateng tidak mengalami kerugian materi lantaran handphone yang diretas merupakan hanphone yang biasa digunakan untuk menerima aduan masyarakat.
Di dalam handphone tersebut tidak terdapat m-banking hingga aplikasi pembayaran digital.
Meski hanphone Kapolda Jateng sempat diretas, pelayanan aduan masyarakat tetap dapat dilakukan.
Ia mengaku mendapat laporan peretasan handphone milik Kapolda Jateng pada 25 Juli 2023 lalu.
Setelah dilakukan penyelidikan, empat tersangka diamankan.
"Penelusuran tim berhasil mengarah ke dua jaringan yang saling terkait," lanjutnya.
Baca juga: Ayah dan Anak Peretas Handphone Kapolda Jateng Kaya Raya: Hasilkan Rp200 Juta Sebulan, Korbannya 48
Setelah menangkap empat tersangka, polisi akan melakukan peneluran terhadap sosok yang membuat file APK.
Menurut Dwi, keempat tersangka memiliki peran yang berbeda ketika melancarkan aksi peretasan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.