Sudah 4 Hari Hilang Kontak, Nasib ABK KML Putri Tunggal yang Angkut 30 Ekor Kerbau Belum Diketahui
Pihak keluarga anak buah kapal sudah menginformasikan kepada pihak SAR Selayar, Bulukumba, Bantaeng dan NTT terkait hilangnya kapal tersebut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAMPEA - Hilang kontak sejak berlayar dari Reo Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (9/8/2023) pagi, hingga kini keberadaan Kapal Motor Layar (KML) Putri Tunggal masih belum diketahui nasibnya.
Diketahui KLM Putri Tunggal berlayar dari Pelabuhan Reo Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) tujuan Pulau Jampea Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (9/8/2023) pukul 06.00 Wita.
Baca juga: Kapal Terbalik di Perairan Seget Papua Barat, 9 Orang Selamat, Satu Korban Masih Dalam Pencarian
Kapal ini memuat 30 ekor kerbau dari Reo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Sampai sekarang masih belum bisa dikontak. Kapal ini mengangkut kerbau 30 ekor," kata Siujung, keluarga salah seorang ABK KM Putri Tunggal.
Pihak keluarga anak buah kapal sudah menginformasikan kepada pihak SAR Selayar, Bulukumba, Bantaeng dan NTT terkait hilangnya kapal tersebut.
Awalnya saat KLM Putri Tunggal lepas landas di Pelabuhan Reo cuaca normal.
Beberapa jam kemudian saat kapal tersebut sudah berlayar, hilang kontak.
Diduga kapal tersebut sedang dilanda dengan cuaca ekstrem.
Saat dilanda cuaca buruk, keluarga korban perkirakan sedang alami kecelakaan laut.
Sebab hingga saat ini KLM Putri Tunggal belum tiba di Pulau Jampea.
Baca juga: 4 TKW Asal Indramayu Jabar Jadi Korban Kecelakaan Kapal Terbalik di Malaysia: 3 Meninggal
Kondisi tersebut sudah diluar waktu normal perjalanan dari Pelabuhan Reo NTT ke Jampea.
Siujung menyampaikan bahwa kapal tersebut diduga tak mengambil izin berlayar di pelabuhan setempat.
Sebab pihak otoritas penyeberangan di Reo NTT tak mengetahui adanya pengangkutan kerbau.
Kerbau tersebut rencananya akan dibawa oleh pengusaha ke Kabupaten Tana Toraja.
KLM Putri Tunggal merupakan milik Andi Safri asal Pulau Jampea, Selayar.
Di laut Flores dan Jampea Selayar disebut oleh nelayan salah satu laut yang ekstrem karena kerap terjadi laka laut.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kapal Pengangkut Kerbau dari NTT Tujuan Selayar Hilang Kontak, Keluarga ABK Punya Firasat Buruk