Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Bayi Tertukar di Bogor, Dian Mau Tes DNA dan Ajukan Satu Syarat, Pihak RS Tak Menyanggupi

Syarat yang diajukan Dian agar mau melakukan tes DNA tidak disanggupi pihak rumah sakit. Tes DNA dilakukan agar masalah ini menemukan titik terang.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
zoom-in Polemik Bayi Tertukar di Bogor, Dian Mau Tes DNA dan Ajukan Satu Syarat, Pihak RS Tak Menyanggupi
Pexels
Ilustrasi bayi. Kasus bayi tertukar di Bogor menemukan titik terang. Dian mau melakukan tes DNA dan mengajukan syarat. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua bayi laki-laki yang lahir di Rumah Sakit Sentosa Bogor, Jawa Barat pada 18 Juli 2022 diduga tertukar.

Pada hari tersebut hanya ada dua ibu yang melahirkan bayi laki-laki yakni Siti Mauliah dan Dian.

Siti Mauliah sudah melakukan tes DNA dan hasilnya menunjukkan bayi yang selama ini dirawat bukan anak kandungnya.

Kini, tinggal menunggu Dian untuk melakukan tes DNA agar polemik bayi tertukar ini dapat menemui titik terang.

Siti Mauliah dan pihak RS Sentosa Bogor terus mendesak Dian untuk melakukan tes DNA, tapi ditolak dengan alasan belum siap secara psikis.

Baca juga: Psikolog Ungkap Perasaan Kecewa Dian Pemilik Gelang Bayi Tertukar di Bogor: Salahkan Diri Sendiri

Dian akhirnya mau melakukan tes DNA dan mengajukan sebuah syarat ke pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor.

Ia meminta semua ibu yang melahirkan pada 18 Juli 2022 di Rumah Sakit Sentosa Bogor dilakukan tes DNA.

BERITA REKOMENDASI

Pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho membenarkan adanya persyaratan yang diajukan Dian.

"Mau dia (Dian) semua yang lahir dites DNA, jangan hanya dia," ungkapnya, Senin (14/8/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa Bogor, Greg Djako menyatakan syarat yang diajukan Dian tidak dapat dipenuhi dengan alasan hanya ada dua bayi laki-laki yang lahir di hari tersebut.

"Bayi yang lahir pada hari yang sama itu laki-laki hanya dua orang, sisanya perempuan."

"Jadi tidak mungkin tes bayi lain," tegasnya.

Baca juga: Kecurigaan Berawal dari Gelang Tertukar, Penuturan Orangtua Satu Tahun Rawat Bayi Orang di Bogor


Sementara itu, Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana mengatakan pihak kepolisian telah turun tangan membantu mencari solusi masalah ini.

Dian atau nyonya B sedang dibujuk dan diupayakan untuk tes DNA.

"Pihak kepolisian sedang melakukan klarifikasi terhadap pihak rumah sakit dan Ibu B dengan mendatangi rumah sakit," tuturnya.

Tes DNA dilakukan untuk membuktikan bayi yang dirawat Dian merupakan anak kandungnya.

Siti Mauliah (37), seorang ibu asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor merasa anaknya tertukar, Kamis (10/8/2023).
Siti Mauliah (37), seorang ibu asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor merasa anaknya tertukar, Kamis (10/8/2023). (TRIBUNNEWSBOGOR.COM/MUAMARRUDIN IRFANI)

Siti Mauliah Menangis saat Melihat Bayi Kandungnyau

Sementara itu, Siti Maulah yang bayinya tertukar di Kabupaten Bogor mengaku, tidak memiliki ikatan batin dengan bayi yang selama setahun ini dirawatnya.

Meski demikian, Siti Mauliah tetap merawatnya seperti anaknya sendiri.

Wanita asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini terus berjuang agar bayi kandungnya dapat kembali ke pangkuan.

Siti Mauliah mulai berjuang menemukan bayi kandungnya sejak empat bulan setelah melahirkan.

Siti Mauliah sempat mendatangi rumah Dian secara diam-diam dan melihat langsung bayi kandungnya.

Baca juga: Bayi Tertukar di Bogor, Siti Mauliah Rasakan Perbedaan Wajah Anaknya dan Saat Menyusui Hari Kedua

"Sampai di sana saya nangis, sampai ditanya oleh keluarga Pasien B," tutur Siti Mauliah.

Menurut Siti Mauliah, wajah bayi yang dirawat Dian sangat mirip dengan wajah suaminya.

"Padahal itu bayi saya," lanjutnya.

Plt Bupati Bogor Soroti Kasus Bayi Tertukar

Menanggapi polemik bayi yang tertukar, Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk turun tangan dan mencari solusi agar kedua pihak sama-sama tidak dirugikan.

Iwan Setiawan berharap Dian mau menukarkan bayi yang sudah setahun dirawat jika terbukti bukan anak kandungnya.

"Ini urusan biologis, tidak bisa saling ngotot dan saling keukeuh mempertahankan," paparnya, Sabtu (12/8/2023).

Hingga saat ini hanya Siti Mauliah yang sudah melakukan tes DNA dan hasilnya tidak ada kecocokan.

Menurut Iwan Setiawan, kedua pihak harus melakukan tes DNA.

"Kalau memang jelas terduga ya artinya harus ditukar, dengan kami sebagai penengah," sambungnya.

Politisi Partai Gerindra itu menambahkan pihak RS Sentosa Bogor akan mendapatkan sanksi karena telah melakukan kelalaian.

"Mungkin ada sanksi, kalau menurut saya, karena ini kelalaian yang berdampak cukup luar biasa," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsBogor.com/Reynaldi Adrian/Vivi Febrianti)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas