Briptu SA Diduga Mabuk dan Lecehkan Tahanan Wanita, Propam Polda Sulsel Lakukan Penyelidikan
Kasus pelecehan terhadap tahanan wanita di Makassar masih dalam proses penyelidikan Propam Polda Sulsel. Briptu SA diduga tengah mabuk saat kejadian.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Propam Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menyelidiki dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan Briptu SA terhadap tahanan wanita berinisial FM.
Dugaan kasus pelecehan seksual dilakukan Briptu SA pada dini hari menjelang subuh saat korban masih tidur di dalam sel.
Berdasarkan keterangan korban, Briptu SA di bawah pengaruh alkohol dan memaksa korban memenuhi nafsu birahinya.
Diketahui, Briptu SA bertugas di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti) Polda Sulsel.
Kasus ini terjadi saat Briptu SA bertugas piket jaga di lantai 2 gedung Dit Tahti Polda Sulsel.
Baca juga: Sosok Briptu SA, Oknum Polisi Diduga Lecehkan Tahanan Wanita, Beraksi saat Korban Sedang Tidur
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana menegaskan Briptu SA akan mendapat sanksi berat jika terbukti melakukan pelecehan ke tahanan wanita.
"Ada diproses anggota. Jelas pasti ditindak tegas. Kapolda tidak main-main, pasti tindak tegas anggota yang melanggar," bebernya, Selasa (15/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Ia juga masih mendalami keterangan dari korban terkait kondisi Briptu SA yang sedang mabuk saat melakukan pelecehan.
Kasus pelecehan seksual terhadap tahanan di Makassar masih dalam proses penyelidikan.
"Progres kasusnya sementara ditangani oleh Propam Polda Sulsel, masih dalam tahap penyelidikan," bebernya.
Briptu SA yang berstatus terlapor telah menjalani sejumlah pemeriksaan.
"Iya anggota itu lagi diperiksa di Propam. Cuma kita belum bisa jelaskan. Saya tadi tanya Propam katanya masih diproses," terangnya.
Baca juga: Tahanan Wanita di Polda Sulsel Jadi Korban Pelecehan Oknum Polisi, Diduga Pelaku sedang Mabuk
Kombes Pol Komang Suartana belum dapat mengungkap kronologi dugaan kasus pelecehan yang dialami FM.
"Informasinya ada, tapi saya belum dapat informasi akurat dari Kabid Propam. Baru masuk laporannya," tuturnya.