Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tumpukan Sampah di Kota Serang Tak Diangkut 2 Hari, DLH Buka Suara

Terjadi tumpukan sampah di tiga titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Serang, Banten.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tumpukan Sampah di Kota Serang Tak Diangkut 2 Hari, DLH Buka Suara
Kolase Tribunnews.com
Ilustrasi tumpukan sampah - Terjadi tumpukan sampah di tiga titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Serang, Banten. 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi penumpukan sampah di tiga titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Serang, Banten.

Ketiga TPS yang mengalami penumpukan sampah yakni di Jalan Raya Panancangan Baru, Jalan Samaun Bakri serta di Jalan Raya Trondol, Kota Serang.

Tumpukan sampah tersebut pun membuat masyarakat mengeluh.

Diketahui, tumpukan sampah tersebut belum diangkut oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selama beberapa hari.

Seorang warga, Munaroh, mengatakan, sampah-sampah tersebut diangkut setiap hari oleh petugas DLH.

"Biasanya setiap hari diangkut, soalnya sehari engga diangkut aja sampahnya banyak luber ke jalan raya," katanya.

Baca juga: Cara Buang Sampah Obat yang Benar Menurut BPOM

Menanggapi hal tersebut Kepala DLH Kota Serang, Farach Rich mengakui adanya keterlambatan pengangkutan sampah beberapa hari terakhir.

Berita Rekomendasi

"Tidak diangkut selama dua hari," kata Kepala DLH Kota Serang, Farach Rich saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/8/2023).

Ia juga mengatakan, ada beberapa hal menyebabkan sampah di tiga TPS lambat diangkut.

Yang pertama, pihak DLH Kota Serang hanya memiliki 37 armada pengangkut sampah.

"Armada pengangkut jalan semua, cuman ya itu sampah liar justru lebih banyak," katanya.

Faktor kedua yakni kurangnya masyarakat membayar retribusi sampah.

Baca juga: Dukung Gerakan Beach Clean Up, Pegadaian Ajak Masyarakat Kota Makassar Kumpulkan 708 Kg Sampah

Ia mengatakan, beberapa retribusi sampah tidak masuk ke DLH Kota Serang.

"Masyarakat yang selama ini tidak membayar retribusi dan ada juga masyarakat sudah membayar retribusi tapi tidak sampai ke kita karena mereka pakai cartor langsung ke TPS," katanya.

Terakhir, adanya defisit anggaran yang membuat pemungutan sampah jadi terlambah.

"Anggaran tersebut akan tercover di anggaran perubahan dan semaksimal mungkin kita normalkan kembali," katanya.

Namun saat ditanya besaran anggaran, Farach tak merincinya.

"Untuk anggarannya saya tidak hafal, yang penting sudah ada solusinya karena sudah dianggarkan diperubahan dan sudah ada kepastian baru nanti dibayarkan," katanya.

Minta Masyarakat Pilih dan Kurangi Sampah

Farach juga berharap masyarakat Kota Serang untuk bisa peduli terhadap pengurangan sampah.

Pihaknya juga selama ini telah memberikan layanan terhadap masyarakat.

"Hakikatnya untuk saat ini bukan buang sampah pada tempatnya tetapi harus dapat memilah sampah dan semaksimal mungkin tidak mengelurkan sampah," katanya kepada TribunBanten.com di ruang kerjanya, Selasa (15/8/2023).

Ia juga mengatakan, selama ini telah melakukan sosialisasi untuk pengurangan sampah bersama dengan penggiat lingkungan.

"Kalaupun bisa pihak swasta juga harusnya dapat mendukung gerakan ini," katanya.

Pihak DLH Kota Serang juga telah mengirimkan surat edaran terkait pengurangan sampah.

"Tetapi nyata tetap saja maka dalam hal ini yuk kita sama-sama jangan membuang sampah tapi memilah sampah," katanya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunBanten.com, Desi Purnamasari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas