Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuliah Umum di UIR, Hasto Beberkan Pentingnya Kampus dan Mahasiswa Perhatikan Selat Malaka

Hasto Kristiyanto, mengajak akademisi dan mahasiswa di Provinsi Riau untuk memikirkan apa yang harus dilakukan demi Indonesia bisa menjaga kepentingan

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kuliah Umum di UIR, Hasto Beberkan Pentingnya Kampus dan Mahasiswa Perhatikan Selat Malaka
Ist
Hasto di hadapan sivitas akademika Universitas Islam Riau (UIR) dan tokoh masyarakat Riau dalam kuliah umum bertema Geopolitik Soekarno di Kampus UIR, Pekanbaru, Jumat (12/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Doktor Ilmu Pertahanan, Hasto Kristiyanto, mengajak akademisi dan mahasiswa di Provinsi Riau untuk memikirkan apa yang harus dilakukan demi Indonesia bisa menjaga kepentingan nasional di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dunia.

Hal itu disampaikan Hasto di hadapan sivitas akademika Universitas Islam Riau (UIR) dan tokoh masyarakat Riau dalam kuliah umum bertema Geopolitik Soekarno di Kampus UIR, Pekanbaru, Jumat (12/8/2023).

Hasto menjelaskan teori geopolitik Soekarno, dimana dua indikator paling penting kepentingan nasional adalah ilmu pengetahuan dan teknologi, serta politik dan diplomasi.

“Artinya apa, artinya kita hanya bisa menjadi bangsa yang maju kalau kita mengembangkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, riset dan inovasi, sebagai jalan berdikari. Tanpa itu jangan pernah berangan-angan kita akan menjadi negara besar,” kata Hasto.

“Untuk itu kampus memiliki peran yang sentral dalam mengembangkan teknologi sebagai variabel yang paling signifikan, paling berpengaruh dalam memperjuangkan kepentingan nasional kita,” tambahnya.

Sementara politik dan diplomasi adalah bagaimana kepentingan nasional Indonesia diperjuangkan melalui penciptaan hukum-hukum internasional. Maka itu, mahasiswa saat ini harus outward looking, dimana pergerakannya tidak hanya di dalam kampus. Mahasiswa dituntut berpikir untuk Indonesia dan dunia.

Bagaimana implementasinya? Pada titik itu, Hasto mengajak akademisi dan mahasiswa untuk merancang institusi pendidikan sebagai city of intellect. Bahwa pengembangan sebuah wilayah, harus ditopang secara intelektual oleh kampus-kampus di wilayah itu.

BERITA REKOMENDASI

Di Riau, jelas Hasto, mahasiswa dan kampus harus berpikir membangun wilayahnya dengan arah menguasai Selat Malaka.

“Kampus dan mahasiswa harus bisa menjawab mengapa selat Malaka hanya dikuasai, dikontrol oleh negara tertentu. Bagaimana kita mengendalikan seluruh jalur perdagangan di selat Malaka, sebagai bagian dari kedaulatan Indonesia. Maka apa yang kita bangun di selat Malaka? Apa yang kita lakukan dengan Bengkalis?,” urai Hasto.

Dengan mengarahkan kampus-kampus di Riau sebagai city of intellect, maka akan terbangun kompetensi untuk mengembangkan selat Malaka menjadi bagian dari pilar-pilar kekuatan ekonomi Indonesia. Dan ini sejalan dengan konektografi yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo.

“Tentu ke depan penting sekali dilakukan pembenahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, agar melihat Indonesia dengan cara geopolitik,” kata Hasto.

Selain Selat Malaka, menurut Hasto, kampus-kampus di Riau juga memahami koridor strategis Indonesia, dimana dulu Sumatera dirancang menjadi wilayah perkebunan. Maka perguruan tinggi harus melakukan riset-riset untuk hilirisasi dari perkebunan itu. 

Baca juga: Lemhannas Sebut 3 Lembaga Telah Siapkan Mitigasi Eskalasi Geopolitik Signifikan Jelang Pemilu 2024


“Downstream dari CPO apa, oleochemical, apakah kita sudah punya sumber daya manusia yang menguasai pengembangan oleochemical? Proses sistemnya bagaimana? Jadi kampus itu menopang perencanaan koridor-koridor strategis yang ada di wilayahnya,” tegas Hasto.

Dari sisi politik dan diplomasi, Hasto memberi contih bagaimana perguruan tinggi dan mahasiswa seharusnya memikirkan cara agar Indonesia mampu melindungi kepentingan nasional melalui penciptaan hukum internasional baru.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas