4 Fakta Mahasiswa UB Meninggal di Gunung Arjuno: Baru Pertama Mendaki, Ditinggal Teman saat Sakit
Berikut fakta-fakta mahasiswa UB meninggal di Gunung Arjuno. Korban baru pertama kali mendaki hingga sempat ditinggal dalam kondisi sakit.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, membenarkan ada insiden pendaki meninggal di Gunung Arjuno.
Jasad korban langsung dievakuasi ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Korban ditemukan di Pos 2 Batu Besar Jalur Pendakian via Sumber Brantas Gunung Arjuno, Taman Hutan Raya Raden Soerjo dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Hasta Brata Batu," kata Agung.
Agung menyebut, dugaan sementara penyebab meninggalnya korban karena hipotermia atau kedinginan.
Sementara itu, polisi dari jajaran Polres Batu turut turun tangan.
Petugas masih mendalami insiden meninggalnya mahasiswa UB itu.
"Kami akan melakukan lidik peristiwa ini dan visum untuk diketahui pasti penyebab kematiannya."
"Untuk visum kami juga harus menunggu persetujuan keluarga," kata Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto.
Baca juga: 2 Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara Imbas Kebakaran, Hutan 205 Hektare Hangus
Kata pihak kampus
Dekan Fakultas Pertanian UB, Mangku Purnomo, membenarkan ada mahasiswanya meninggal saat mendaki Gunung Arjuno.
Korban sendiri berasal dari Kubu Tapi, Sei Rotan Batu Taba, IV Angkek Agam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
"Iya benar (korban mahasiswa UB jurusan pertanian) angkatan 2021," katanya.
Mangku juga menegaskan, kegiatan alam yang dilakukan korban bukanlah agenda kampus.
Korban diketahui mendaki gunung untuk mengisi liburan.
"Pendakiannya itu pribadi, bukan kegiatan kampus. Mestinya liburan itu pulang ke rumah masing-masing."
"Kita saat ini juga masih koordinasi dengan kepolisian," jelas Mangku.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(SuryaMalang.com/Dya Ayu)(Kompas.com/Nugraha Perdana)