Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswi di Lampung Mengaku Dirudapaksa Dosen, Dilakukan Berulang Kali di Pantai hingga Kampus

Oknum dosen di Lampung diduga merudapaksa mahasiswinya. Pelaku sudah berulang kali rudapaksa korban dalam rentang waktu Maret hingga April 2023.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Mahasiswi di Lampung Mengaku Dirudapaksa Dosen, Dilakukan Berulang Kali di Pantai hingga Kampus
freepik
ilustrasi rudapaksa. Mahasiswi di Lampung diduga dirudapaksa oknum dosen. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi di Lampung mengaku menjadi korban kasus rudapaksa yang dilakukan oleh dosennya sendiri.

Dugaan kasus rudapaksa ini membuat korban mengalami trauma dan enggan masuk kuliah lagi.

Perbuatan bejat oknum dosen berinisial HS sudah dilakukan berulang kali dalam rentang waktu Maret hingga April 2023.

Kuasa hukum korban, Suhendri mengatakan, awalnya HS menggunakan modus minta tolong dibuatkan parsel.

HS berdalih parsel itu akan diberikan sebagai buah tangan kepada tim penilai akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT).

Baca juga: Ayah yang Rudapaksa Anaknya hingga Hamil Diburu Polisi, Kasus Terungkap saat Korban Curhat ke Ibu

"Jadi dosen ini melakukan aksinya berawal dengan modus minta dibuatkan parsel untuk diberikan kepada tim akreditasi BANPT," kata Suhendri saat diwawancarai via telepon, Rabu (23/8/2023).

Mendapat permintaan tersebut, korban sangat antusias.

Berita Rekomendasi

Singkat cerita, pada suatu hari di bulan Ramadan lalu, HS mengajak korban ke sebuah pantai di Bandar Lampung.

"Jadi sebelum terjadinya perbuatan asusila tersebut, keduanya duduk ngobrol tentang perkuliahan di pondok pantai tersebut," jelas Suhendri.

Ia menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada bulan puasa lalu.

Di sela perbincangan itu, HS mengajak korban berhubungan layaknya suami istri.

Baca juga: Reka Adegan Kasus Ayah Rudapaksa & Bunuh Anak, Korban Tewas Dicekik, Jasadnya Dimasukkan Karung

Korban sempat menolak karena saat itu sedang datang bulan alias haid.

Namun, korban tak kuasa melawan saat dipaksa oleh HS.

"Korban dirudapaksa karena badannya kecil, kurus, lemah, rentan, berhadapan dengan badan dosen tersebut yang besar, tinggi, dan tegap," beber Suhendri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas