Pawang Hujan Nyentrik Jero Pasek Meninggal di Ultah Ke-59, Prosesi Pengabenan Berlangsung Besok
Prosesi pengabenan (kremasi) Made Sucipta atau yang lebih dikenal dengan Jero Pasek akan berlangsung di krematorium Punduk Dawa, Sabtu besok.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Prosesi pengabenan (kremasi) Made Sucipta atau yang lebih dikenal dengan Jero Pasek akan berlangsung di krematorium Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Sabtu (26/8/2023) besok.
Pengabenan Jero Pasek akan dimulai pukul 08.00 Wita.
Proses upacara akan dipimpin langsung oleh sang nabe dari Jero Pasek.
"Jadi untuk prosesi pengabenan dari beliau (Jero Pasek), dilaksanakan di Krematorium Punduk Dawa. Sekitar pukul 08.00 Wita, jenazah sudah disini (Krematorium Punduk Dawa)," ujar Ketua Pelaksana Krematorium Punduk Dawa, Jero Mangku Wayan Ariana, Jumat (26/8/2023).
Baca juga: Pawang Hujan Nyentrik Jero Pasek Meninggal Tepat di Hari Ulang Tahun Ke-59, Jenazah akan Dikremasi
Jenazah Jero Pasek saat ini masih dititip di Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Klungkung.
Meninggal di Ultah ke 59
Made Sucipta alias Jero Pasek, seorang pawang hujan nyentrik asal Bali, meninggal dunia, Senin (14/8/2023).
Jero Pasek meninggal disebabkan penyakit diabetes yang dideritanya selama beberapa bulan terakhir.
"Iya benar beliau sudah meninggal," ungkap Bendesa Gelgel, I Putu Arimbawa saat dikonfirmasi Tribun Bali.
Jero Pasek yang dikenal sebagai pawang hujan nyentrik itu meninggal tepat pada hari ulang tahunnya ke-59.
Sang pawang hujan itu lahir pada 14 Agustus 1964.
Menurut pihak keluarga, jenazah Jero Pasek rencananya akan dikremasi.
Kediaman pribadi dari Jero Pasek di Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung tampak lengang.
Gerbang besi terkunci rapat dari kediaman warga Banjar Pande Desa Kamasan tersebut.
Sementara di rumah keluarga besarnya, kerabat Jero Pasek belum dapat berkomentar banyak.
Baca juga: Proses Kremasi 4 Mayat yang Ditemukan di Kalideres Dilakukan Usai Proses Penyelidikan Polisi
Jenazah Jero Pasek sudah dititipkan di RSUD Klungkung, dan rencananya akan dilakukan kremasi.
Menurut keluarga Jero Pasek, dalam beberapa bulan belakangan Jero Pasek menderita diabetes dan kondisi kesehatannya terus menurun.
Klian Banjar Pande Desa Kamasan Kadek Artaya mengatakan, jenazah dari Jero Pasek akan dikremasi pada 21 Agustus 2023 mendatang.
"Informasi dari keluarga, kremasi terhadap jenazah Jero Pasek rencananya akan dikremasi pada tanggal 21 Agustus 2023 di Krematorium Punduk Dawa," jelas Artaya, Selasa (15/8/2023).
Baginya, Jero Pasek cukup aktif bermasyarakat.
Namun karena sudah tidak memiliki istri, Jero Pasek dibebaskan dari beberapa kewajiban kegiatan di banjar.
Sementara di mata tetangganya, Jero Pasek merupakan sosok yang biasa-biasa saja dalam pertemanan.
"Bergaul dalam hal pertemanan biasa-biasa saja. karena ragane (Jero Pasek) tidak ada istri, jadi tidak ada kewajiban di banjar. Ia lebih sering di Denpasar dan juga ada tugas sebagai pawang, sehingga jarang di rumah (Kamasan). Tapi tetep ragane (Jero Pasek) hadir kalau ada kegiatan banjar," ungkap tetangga dari Jero Pasek, Gusti Giri, Senin (14/8/2023) malam.
Jero Pasek selama ini diketahui memiliki 3 anak. Dua laki-laki, dan seorang anak perempuan yang sudah meninggal dunia.
Jero Pasek adalah warga Desa Kamasan, wilayah yang masuk Desa Adat Gelgel.
Tetangga juga membenarkan informasi terkait meninggalnya Jero Pasek.
Namun kemungkinan jenazah Jero Pasek ada di Denpasar karena keluarganya tinggal di Denpasar.
"Saya tetangga jro mangku (Jero Pasek). Sejak Tumpek Wayang katanya stroke, saya juga baru dengar," ungkap Gusti Giri.
Ia mengatakan, saat masih sehat, biasanya Jero Pasek ada di rumahnya di Kamasan. Mobilnya akan parkir di depan rumah.
Namun belakangan, Gusti Giri jarang melihat Jero Pasek.
"Saya juga bertanya-tanya, akhir-akhir ini kenapa jero mangku jarang kelihatan. Tadi dapat kabar di facebook beliau sudah meninggal," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Pengabenan Jero Pasek Digelar di Krematorium Punduk Dawa Besok, Prosesi Dipimpin Sang Nabe