Keluarga dan Dekan Bantah Motif Pembunuhan Dosen UIN Solo, Sebut Korban Santun Bertutur Kata
Dekan FEBI UIN RM Said Solo dan keluarga korban sebut Dian sosok yang santun. Sedangkan Dian dibunuh karena pelaku sakit hati lantaran dikatakan tolol
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru kasus pembunuhan Wahyu Dian Silviani (34) dosen UIN Raden Mas Said Solo, Jawa Tengah.
Korban diketahui dibunuh oleh Dwi Feriyanto alias D, seorang pria yang berprofesi kuli bangunan.
Kini, Dian telah dimakamkan di tempat TPU Lingkungan Sejahtera Kelurahan pajeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Motif dari pelaku nekat membunuh korban disebut lantaran sakit hati atas perkataan Dian.
Koban disebut-sebut berkata bahwa hasil kerja pelaku tidak baik, hingga kata-kata kasar lainnya.
Sontak keluarga korban pun membantah motif pelaku, mereka yakin Dian bukan sosok yang mudah berkata kasar.
Baca juga: Perjalanan Kasus Pembunuhan Bu Dosen UIN Solo, Berawal dari Sakit Hati Pelaku atas Perkataan Korban
Suparman (35) paman Dian mengatakan, ia ragu atas motif pelaku membunuh keponakannya.
Menurutnya, korban dikenal sebagai sosok yang santun selama tinggal di tempat asalnya.
"Tidak ada sama sekali dia pernah ada masalah di sini. Dia kalau ngomong santun dan memang tidak suka banyak ngomongnya," kata Suparman seperti yang diwartakan Kompas.com.
Suparman menganggap motif yang dilontarkan pelaku adalah sebuah fitnah.
"Tidak masuk akal, itu pasti pelakunya fitnah itu. Dian itu sangat sederhana. Ngomong tidak terlalu,"
"Apalagi sampai ada yang bilang dia mengatai pelaku. Itu pasti tidak benar, dia itu orang terpelajar pasti bisa jaga omongannya," kata Suparman.
Senada dengan Suparman, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta, Muhammad Rahmawan Arifin juga mengungkapkan bahwa korban dikenal ramah di lingkungan kerjanya.
Pria yang akrab disapa Ivan tersebut menyaksikan bahwa korban tak pernah berkata kasar.