Arist Merdeka Dikebumikan di Kampung Halaman Besok, Berwasiat Minta Dimakamkan di Samping Abangnya
Dari Bandara, jasad Arist Merdeka langsung dibawa ke Gereja HKBP di kampung tersebut lalu dimakamnkan di pemakaman keluarga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Maurits Pardosi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pihak keluarga telah menyiapkan liang kubur yang akan menjadi peristirahatan terakhir Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait.
Arist akan dimakamkan di kampung halamannya, Selasa (29/8/2023).
Semasa hidupnya, ia sudah berpesan makamnya mesti ditempatkan di samping makam mantan Praeses HKBP Pendeta Midian Sirait.
Acara adat diselenggarakan hari ini, Senin (28/8/2023) di Jakarta dan jenazah akan diterbangkan dan akan tiba di Bandara Silangit esok hari, Selasa (29/8/2023) pukul 11.00 WIB.
Dari Bandara, jasad Arist Merdeka langsung dibawa ke Gereja HKBP di kampung tersebut lalu dimakamkan di pemakaman keluarga.
"Setiap ia datang ke kampung kita ini, ia (Arist Merdeka Sirait) selalu pesankan harus dimakamkan di samping abangnya, Pendeta Midian Sirait," ujar Adik Arist Merdeka, Pagaruddin Sirait saat berada di areal makam, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Arist Merdeka Sirait Meninggal, Legislator PKB: Indonesia Kehilangan Sosok Pelindung Anak
Bagi keluarga, ia dikenal sebagai sosok yang baik hati dan dekat dengan keluarga.
Misalnya, walau ia tinggal di Jakarta, namun tetap punya perhatian bagi keluarga yang ada di lampung halaman, Desa Bius GU Barat, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba.
Rosta Munthe, adik ipar Arist Merdeka Sirait mengutarakan, almarhum sudah mulai mendapatkan gangguan kesehatan secara signifikan dua bulan terakhir.
"Sakitnya mulai memburu dua bulan terakhir. Ia dikenal sebagai sosok yang baik bagi keluarga," Rosta Munthe (60).
Berada di areal makam, pihak keluarga juga telah membersihkan sebagai persiapan pemakaman Arist Merdeka.
Usai pemakaman, pihak keluarga bakal lakukan acara adat Manuan Ompuompu (menanam bunga Ompuompu).
"Pascapenguburan, keluarga akan lakukan manuan ompuompu di areal makam," sambungnya.
"Secara jujur, saya merasa kehilangan karena beliau ini orangnya baik terhadap keluarga. Apalagi suami saya, adiknya, baru saja meninggal dunia sebulan lalu," tuturnya.
Ia kisahkan, komunikasi terakhir pada tanggal 16 Agustus. Kehilangan sosok inspiratif ini membuat keluarga tak sanggup berkata-kata.
Pembicaraan soal rencana pembuatan tugu keluarga juga kerap menjadi muatan perbincangan yang kerap dilontarkan Arist Merdeka.
"Pembicaraan kami yang terakhir itu pada bulan Agustus," tuturnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih mempersiapkan acara pemakaman Arist Merdeka esok hari. (cr3/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pesan Arist Merdeka Sirait Semasa Hidup, Harus Dimakamkan di Samping Abangnya Pendeta Midian Sirait