Sulawesi Selatan Terancam Terdampak El Nino, Bulog Pastikan Stok Beras Aman
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi angkat suara sebut stok beras di Sulsel aman
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Kemarau panjang serta kekeringan akibat dari fenomena El Nino berdampak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Selain krisis air bersih, saat kekeringan, stok pangan juga menjadi fokus pihak-pihak terkait.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi angkat suara.
Ia mengatakan, stok beras di Sulawesi Selatan dalam kondisi yang aman.
Imron Rosidi menjelaskan bahwa meskipun El Nino menjadi ancaman, stok beras masih tetap terjaga, terutama karena masa panen Agustus - September diperkirakan dapat menjadi sumber penyerapan beras yang signifikan.
"Kondisi saat ini masih cukup baik, terlebih mengingat panen yang akan datang pada Agustus hingga September," ungkap Imron Rosidi pada Sabtu (26/8/2023).
Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Khawatir soal Stok Beras, Budi Waseso: Bulog Sudah Siapkan
Imron Rosidi menekankan pentingnya upaya penyerapan beras dengan sebaik-baiknya dalam situasi ini.
Dia menambahkan, "Kami berharap penyerapan beras dapat dilakukan dengan maksimal."
Menurut Imron Rosidi, Sulawesi Selatan memiliki peran strategis sebagai penyedia beras nasional.
Namun, dia menegaskan bahwa pendataan stok cadangan beras sedang berlangsung, dan stok beras merupakan aset nasional, bukan hanya milik Sulsel.
Tentang ketahanan pangan nasional, Imron Rosidi menyatakan bahwa Sulsel berperan dalam menjaga ketersediaan beras.
"Ketahanan pangan adalah tanggung jawab nasional. Jika Sulsel memiliki surplus, kita dapat menyumbangkan ke daerah yang membutuhkan, atau sebaliknya," tuturnya.
Pada tahun 2022, Sulawesi Selatan mencatat surplus sebanyak 2,08 juta ton beras, dan kontribusinya mencapai 25 persen dari total stok beras nasional.
Pada tahun tersebut, produksi beras Sulsel mencapai 3,08 juta ton, mengalami peningkatan sebesar 154.700 ton atau 5,29 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2,92 juta ton.
Namun, tahun 2023 membawa tantangan baru.
Musim kemarau mengancam lahan pertanian di Sulsel, terlihat dari tanda-tanda kekeringan di berbagai daerah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar bahkan memprediksi bahwa musim kemarau ini diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober mendatang.
Daerah-daerah pesisir di bagian Barat, Timur, dan Selatan diidentifikasi sebagai daerah yang paling terdampak oleh musim kemarau ini.
Meski demikian, dengan langkah-langkah yang tepat, harapannya adalah bahwa ketahanan pangan tetap terjaga meski dalam menghadapi tantangan alam yang datang.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bulog Pastikan Stok Beras di Sulsel Tetap Stabil Meski Ancaman El Nino Mengintai