Bripka David Mengaku Dijambak, Ditampar hingga Dipukul, Kapolres Dairi Bantah Aniaya Anggotanya
Kasus penganiayaan yang dialami Bripka David dan Bripka Hendrik dibantah Kapolres Dairi. Ia mengaku tidak melakukan pemukulan ke badan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
Selama 17 tahun menjadi anggota polisi, baru kali ini Bripka David Sitompul mendapat penganiayaan.
"Saya saat ini sudah 17 tahun bertugas di Polres Dairi tidak pernah seperti ini tindakan yang diambil ketika anggota bertanya," tuturnya, dikutip dari TribunMedan.com.
Menurutnya, kasus penganiayaan berawal ketika Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan mengumpulkan anggotanya untuk dihukum.
"Pas lagi kebersihan, dikumpulkan Kapolres Dairi. Jadi tiba - tiba memanggil personil Aipda Beni Marbun mempertanyakan kenapa menjawab seperti itu. Lalu kami ditampari semua," terangnya.
Baca juga: 2 Polisi Dipukul Kapolres Dairi hingga Masuk RS: 17 Tahun Saya bertugas, Belum Pernah Alami Hal Ini
Ia juga sempat mempertanyakan kesalahan yang diperbuat, namun pertanyaan tersebut membuat Kapolres Dairi semakin marah.
"Pas giliran setelah saya ditampar, saya tanya 'apa salah kami komandan'. Lalu pak Nainggolan (Kapolres Dairi) tidak terima dan langsung mau memukul saya," tandasnya.
Bripka David Sitompul kemudian diamankan di ruangan Propam dan dianiaya Kapolres Dairi.
"Saya diamankan Kasi Propam ke ruangan Provost. Lalu kapolres pun masuk lagi ke ruangan (Provost). Di situ saya dijambak, kepala saya di kening dipukul, lalu pipi saya ditampar dua kali di kiri dan di kanan, " pungkasnya.
Akibat penganiayaan ini, Bripka David mengaku mengalami sakit saraf kejepit dan langsung tak sadarkan diri.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alvi Syahrin/Array A Argus) (Kompas.com/Dewantoro)