Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Sopir Taksi Onling yang Dirampok Penumpangnya, Ambil Orderderan Offline

Seorang sopir taksi online di Kota Medan, Sumatera Utara menjadi korban perampokan, Minggu (27/8/2023) malam.

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kesaksian Sopir Taksi Onling yang Dirampok Penumpangnya, Ambil Orderderan Offline
Grafis/Rahmandito Dwiatno
Ilustrasi Perampokan - Seorang sopir taksi online di Kota Medan, Sumatera Utara menjadi korban perampokan, Minggu (27/8/2023) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang sopir taksi online di Kota Medan, Sumatera Utara menjadi korban perampokan, Minggu (27/8/2023) malam.

Pria bernama Samsul Bahri tersebut dirampok oleh penumpangnya yang dijemputnya melalui orderan offline atau tidak melalui aplikasi ojek online.

Ia menuturkan, kejadian tersebut memula saat temannya menawarkan ada orderan untuk diantarkan ke Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

"Ordenya offline, itu pun dikasih kawan. Kawan nelpon, nawarin. Setelah itu saya menuju ke Irian Marelan, jam 11 malam," kata Samsul saat diwawancarai, Selasa (29/8/2023).

Setibanya di sana, ia bertemu dengan tiga orang penumpangnya ini yang terdiri dari dua laki-laki dan seorang perempuan yang sedang menggendong anak kecil.

"Naiklah mereka tujuannya ke Jalan Setia Luhur, ditengah jalan saya di minta berhenti untuk singgah ke ATM," sebutnya.

Baca juga: Diduga Korban Perampokan, 2 Warga Bintang Papua Tewas, 5 Lainnya Terluka akibat Senjata Tajam

Dikatakannya, ketika itu ia pun menuruti permintaan penumpangnya ini dan tidak menaruh rasa curiga.

Berita Rekomendasi

Setelah berhenti, perempuan yang duduk di sampingnya itu pun langsung turun dan menuntup pintu mobil.

Disaat itu, kedua pelaku laki-laki yang duduk di bangku belakang pun langsung menodongkan pisau kearah lehernya.

Dibawa ancaman, korban yang ketakutan pun menuruti permintaan dari kedua pelaku ini.

"Saya di cekik pakai tangan, setelah itu pisau ke leher saya. Satu pelaku lagi mengikat saya dan menyeret saya kebangku belakang," bebernya.

Kemudian, dikatakannya tak lama pelaku perempuan yang keluar tadi kembali masuk dan salah satu pelaku pindah ke bangku sopir.


"Setelah masuk perempuan itu langsung mobil berjalan, dan sempat berhenti nurunkan perempuan itu," ungkapnya.

Samsul menjelaskan, setelah perempuan itu turun mereka pun kembali melanjutkan perjalanan dan kembali berhenti di Jalan Megawati, Binjai.

Di sana, ia diturunkan oleh para pelaku ditengah jalan dan keduanya pergi membawa mobil Toyota Calya merah miliknya.

"Ada sekuriti di sana nolongin saya, kemudian saya minta diantar ke rumah teman. Setelah itu baru ngabari ke grup-grup soal kejadian ini, dan baru melapor ke polisi," ujarnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Ibrahim Sofi menyampaikan, setelah kejadian polisi langsung menangkap pelaku yang merupakan pasangan suami istri bernama Zainuddin Tarigan, Yeni Kartika dan keponakannya Muhammad Rulen Afan Tarigan.

Ia menceritakan kronologis kejadian itu bermula, dari korban bernama Samsul Bahri menerima pesanan melalui WhatsApp yang isinya tawaran orderan tanpa aplikasi.

"Korban tertarik dan menjemput pelaku di Jalan Marelan Raya. Lalu korban mengantarkan para pelaku yang jumlah tiga orang," kata Ibrahim.

Lalu, dikatakannya setibanya di Jalan Asrama, pelaku Zainuddin meminta berhenti di sebuah ATM untuk menarik uang tunai.

"Waktu berhenti itu, pelaku Zainuddin langsung mencekik korban dari arah belakang sambil menodongkan sebilah pisau ke arah leher korban," sebutnya.

Ibrahim menyampaikan, pelaku Rulen juga ikut membantu mengikat tangan korban dan menariknya ke arah bangku tengah mobil tersebut.

Setelah itu, pelaku Zainuddin langsung mengambil alih kemudi dan langsung pergi membawa korban di dalam mobil dalam kondisi terikat.

"Mereka pergi mengantar pelaku Yeni ke rumah orangtuanya di Jalan Bakti Luhur, selanjutnya kedua pelaku lain ini langsung membawa korban dan juga mobilnya," bebernya.

Dijelaskannya, lalu kedua pelaku ini langsung mengarah ke Kota Binjai dan berniat untuk menjual mobil korban ke kawasan Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Binjai Selatan.

"Setibanya di Jalan Megawati, pelaku menurunkan korban di pinggir jalan dan kemudian langsung kabur meninggalkan korban dengan membawa mobilnya," ungkapnya.

Lanjut Ibrahim, dalam keadaan kali terikat dan mulut ditutup korban mencoba meminta pertolongan di pinggir jalan.

Beruntung saat itu, korban ada yang menolong dan membawanya ke Polsek Medan Helvetia untuk membuat laporan.

Saat introgasi oleh petugas, pelaku Yeni Kartika mengaku perbuatan tersebut memang sudah direncanakan.

Ia mengaku terpaksa melakukan perbuatan tersebut lantaran terdesak hutang piutang.

"Hutang kereta (motor) di gadaikan makanya, merencanakan aksi ini," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Perampokan Sopir Taksi Online, Pelaku Pasutri dan Keponakan Ngaku Nekat Karena Terlilit Hutang

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas