Pelajar Tabrak Lansia di Sukoharjo, Tak Punya SIM hingga Korban Meninggal di Tempat
Seorang pelajar tabrak lansia di Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023) pagi.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelajar tabrak lansia di Kelurahan Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023).
Pelajar berinisial DAW (16) yang mengendarai Honda CRF tersebut melaju dan menabrak BA (62) yang sedang menunggangi Honda Vario.
Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Sukoharjo-Solo sekira pukul 05.50 pagi tadi.
Hal tersebut dikonfirmasi Kasat Lantas Polres Sukoharjo, AKP Betty Nugroho.
DAW juga diketahui belum mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) C.
Betty Nugroho mengatakan, kecelakaan terjadi saat BA menyeberang dari arah barat ke timur.
Baca juga: Diduga Rem Blong, 3 Siswa SMP di Tasikmalaya Masuk Jurang, Polisi: Tak Ada Korban Jiwa
"Kejadian berawal saat sepeda motor dikendarai BA melaju dari arah barat ke arah timur atau saat akan menyebrang," kata AKP Betty Nugroho, dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
Di waktu yang bersamaan, DAW melaju dari arah selatan ke utara.
Saat di TKP, BA yang menyeberang tak memperhatikan situasi arus lalu lintas.
"Sampai di tempat kejadian perkara (TKP), BA menyeberang jalan ke arah timur tanpa memperhatikan situasi arus lalu lintas. Kemudian, tertabrak DAW dan terjatuh," ujarnya.
BA terjatuh dan beberapa tulangnya patah, korban kemudian meninggal di tempat.
"Korban meninggal dunia di TKP selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Grogol, Sukoharjo," ujarnya.
Lalu DAW mendapatkan luka lecet serta lebam di tubuhnya yang kini mendapatkan perawatan medis.
"Pengendara Honda CRF yang berstatus masih pelajar dan tidak memiliki SIM C saat ini masih dalam penanganan rumah sakit," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Tragis, 3 Siswa SMP Tewas usai Motornya Adu Banteng dengan Gran Max, Sempat Tersesat di Jalan
AKP Betty Nugroho menambahkan, DAW mendapatkan surat tilang serta pembinaan.
DAW juga tak mendapatkan hukuman lantaran masih berada di bawah umur.
Menurut Betty Nugroho, kecelakaan ini disebabkan ketidakhati-hatian pengendara DAW.
Kecelakaan Pelajar di Karanganyar
Kecelakaan maut yang melibatkan pelajar juga pernah terjadi beberapa hari yang lalu.
Tiga siswa SMPN 1 Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tewas saat adu banteng dengan Gran Max di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Senin (21/8/2023).
Dua pelajar tewas di tempat, sedangkan satu lainnya meninggal dunia di rumah sakit setelah mendapatkan penanganan medis.
Identitas ketiga siswa SMP itu yakni Rafi Nuur Aziz dan Fahri Aditya.
Mereka merupakan warga Tebuireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono.
Sementara satu korban tewas lainnya, Satria Surya Pradana, warga Ngadirejo, Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono.
Kemudian satu korban lain, yakni Hilda, yang mendapatkan luka berat.
Baca juga: Kasus Kecelakaan karena Lawan Arah, Apakah Ditanggung BPJS Kesehatan?
Keempat siswa tersebut kecelakaan saat perjalanan menuju turnamen futsal di Kabupaten Karanganyar.
Mengutip TribunSolo.com, Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Joko Purwanto mengatakan empat siswa tersebut tak berangkat bersama rekan satu tim.
"Mereka tidak bersama-sama dengan rekan setim yang lain yang sudah berangkat lebih awal untuk melakukan latihan di sekitar lokasi turnamen," jelas Joko.
Ia menjelaskan, para korban belum pahan jalur dan sempat tersesat.
Korban semestinya belok ke kanan pada pertigaan Desa Sembun.
Namun, baru sampai di simpang tiga Plang, mereka sudah belok ke kanan menuju arah Waduk Mulur Sukoharjo.
Menyadari salah arah, para korban memutar arah untuk kembali ke Jalan Karanganyar-Jumapolo.
Akan tetapi, dari arah berlawanan melaju kendaraan mobil Gran Max sehingga kecelakaan tak terhindarkan.
"Dikarenakan cepatnya kejadian tersebut hingga driver Gran Max tidak dapat menguasai kendaraannya."
"Walaupun sudah berusaha membanting setir hingga akhirnya menabrak kedua motor yang dikendarai keempat siswa secara berboncengan," ungkap Joko.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Anang Ma'ruf Bagus Yuniar/Mardon Widiyanto)(Kompas.com, Fristin Intan Sulistyowati)