Tidak Terima Ditanya Terkait Proyek Pamsimas, Kepala Desa di Kendal Jateng Ancam Warga Pakai Parang
Oknum Kades berinisial T tersebut mendatangi beberapa warga sambil membawa parang.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL – Diduga tidak terima ditanya terkait proyek Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (pamsimas), oknum kepala desa berinisial T Kabupaten Kendal, Jawa Tengah marah-marah.
T adalah kepala desa di Dusun Siberi, Desa Banjarejo, Kecamatan Boja.
Baca juga: Kepala Desa di Jambi Dilaporkan Istrinya ke Polisi Karena Menikah dengan PNS Puskesmas
Berdasarkan penuturan warga, oknum Kades berinisial T tersebut mendatangi beberapa warga sambil membawa parang.
Yang bersangkutan berteriak-teriak meminta para pengurus RT, RW, hingga tokoh masyarakat keluar rumah.
Seperti yang dialami Ketua RW 01 Perumahan Villa Siberi, Tugiman ini.
Pada Senin (21/8/2023) sore, rumahnya didatangi oknum Kades tersebut sembari membawa parang.
“Istri saya yang menyaksikan, dia ketakutan sehingga tidak berani keluar rumah. Saat itu saya sedang tidak berada di rumah. Beberapa pengurus RT dan tokoh masyarakat juga mengalami hal serupa, kalau didatangi oknum Kades tersebut sambil berteriak-teriak,” beber Tugiman kepada Tribunjateng.com, Selasa (29/8/2023).
Pernyataan serupa juga dilontarkan Sucipto Hadi Purnomo, warga setempat.
Baca juga: Oknum Kepala Desa di Magelang Sebarkan Foto dan Video Asusila Mantan Istri Siri di Status WhatsApp
“Iya, kata istri dan anak, dia berada di depan rumah, berteriak-teriak memanggil nama saya, meminta saya keluar rumah.”
“Saya saat itu sedang ada kegiatan di luar kota, pulang-pulang dapat laporan tersebut,” ucapnya.
Atas kondisi tak nyaman itu, lanjut Sucipto, warga melalui pengurus RT dan RW sedang mempersiapkan upaya hukum.
“Ini sudah masuk tahap ancaman yang membuat lingkungan tempat tinggal kami menjadi tak nyaman dan terancam, kasihan anak-anak,” terangnya.
Kejadian serupa ternyata dialami Anggota DPRD Kabupaten Kendal, Hegar Saputra dimana dirinya terlibat menjembatani aspirasi warga atas permasalahan yang dihadapi mereka.
“Ini asal muasalnya warga mempertanyakan proyek pamsimas yang sejak 2020 hingga sekarang atau selama 3 tahun ini mangkrak tidak ada kejelasannya,” jelas Hegar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.